Pupuk kimia kerap kali digunakan petani untuk meningkatkan hasil pertanian ataupun perkebunan. Meskipun dapat meningkatkan produksi pertanian, penggunaan pupuk kimia menyebabkan kerusakan lingkungan dengan menyumbangkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap kejadian pemanasan global.
Dalam beberapa tahun terakhir pengembangan energi terbarukan banyak dilakukan berbagai pihak untuk mengantisipasi kelangkaan energi di masa depan. Kendati begitu, penggunaan energi terbarukan di Indonesia sepertinya belum menjadi pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan energi masyarakat. Energi fosil masih menjadi pilihan utama sementara energi terbarukan hanya menjadi alternatif pilihan. Hal tersebut disampaikan oleh Staf Kementrian ESDM, Ir. Agung Prasetyo, M.T., dalam Simposium “Peranan Kimia Dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi”, yang diselengarakan Jurusan Kimia FMIPA UGM.
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.443952442323708.131880.185936071458681&type=1
Keanekaragaman flora di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartaboni mengalami penurunan secara signifikan. Adanya intervensi manusia di kawasan taman nasional ditengarai sebagai salah satu penyebab menurunnya jumlah flora di kawasan tersebut. Hingga saat ini terdapat 241 jenis flora yang tergolong dalam 63 marga dan 86 suku. Hasil temuan ini menurun dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, sebanyak 251 jenis (2008), 301 jenis (2007), dan 523 jenis (1995). “Penambangan tanpa izin dan perambahan hutan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya jumlah jenis flora tersebut ,” kata Drs. Nawir N Sune, M.Si., saat melaksanakan ujian terbuka program doktor, senin (17/9) di Sekolah Pascasarjana UGM.
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.441659055886380.131167.185936071458681&type=1
UGM menjadi tuan rumah 2012 ProSPER (Promotion of Sustainability in Postgraduate Education and Research).Net Young Researchers’s School yang mengangkat tema ‘Building a Resilient Society in Asia’ 17-28 September 2012. Acara yang telah berlangsung selama tiga kali ini diikuti oleh 14 mahasiswa S3 dari 29 universitas di kawasan Asia Pasifik. Dua diantaranya merupakan mahasiswa UGM.
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.441336722585280.131069.185936071458681&type=1