Sirait, menceritakan usaha konservasi lingkungan dilakukannya lewat aktifitas menanan ribuan pohon di sekitar lahan seluas 40 hektar yang ia namakan Taman Eden. Area konservasi ini diakui Sirait untuk dijadikan percontohan konservasi lingkungan di sekitar kawasan danau toba. Atas kiprahnya membuka Taman Eden, ia pun banyak mendapat penghargaan dari Gubernur, Menteri Kehutanan hingga penghargaan dari Presiden. Namun dua penghargaan dari Gubernur dan satu penghargaan dari Menteri Kehutanan ia kembalikan. Sirait mengaggap, pemberi penghargaan tidak serius terhadap perbaikan kondisi hutan di sekitar danau toba. “Bagi saya Piala tidak berharga jika hutan di danau toba tidak ikut dilestarikan.”
[fbalbum url=https://www.facebook.com/media/set/?set=a.651106144941669.1073741871.185936071458681&type=1; uploaded=3 limit=3]
Universitas Gadjah Mada terus berupaya meningkatkan energi baru dan terbarukan. Hal itu dilakukan mulai tahun 2014 dengan memperbanyak penelitian dan pengembangan dengan skala mikro maupun teknologi tinggi. “Kita akan berperan sebagai laboratorium energi terbarukan seperti biomass dan memperbanyak penggunaan energi surya mulai tahun 2014 mendatang. Ini sebagai komitmen UGM untuk memberikan contoh sekaligus mengedukasi masyarakat secara nasional,” kata Rektor, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc di sela Konggres Nasional “Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia”, di Balai senat UGM, Senin (16/12).
Kementerian Lingkungan Hidup telah menerbitkan Buku Hasil Survei 2012 tentang “Perilaku Masyarakat Peduli Lingkungan”. Sila mengunduh file buku tersebut melalui tautan berikut.
UGM terus berusaha untuk mewujudkan green campus. Berbagai upaya penataan dilakukan untuk menciptakan kampus yang nyaman, ramah lingkungan, dan bebas polusi. Beberapa diantaranya dilakukan dengan program penataan, pengembangan, pendayagunaan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik yang bersifat ramah lingkungan seperti pembangunan Wisdom Park, rumah susun mahasiswa di Kinanthi, dan penataan lalu lintas.
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) periode 2012 – 2013 diumumkan hari ini oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA di Jakarta. Pada periode ini, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama institusi lingkungan hidup provinsi di seluruh Indonesia mengawasi kinerja pengelolaan lingkungan 1.812 perusahaan. Jumlah industri ini meningkat sebesar 38%, dimana pada periode sebelumnya berjumlah 1.317 perusahaan yang meliputi sektor manufaktur, pertambangan, energi dan migas, agroindustri serta sektor kawasan dan jasa. Untuk mengimbangi peningkatan jumlah perusahaan pada periode ini, kerjasama dekonsentrasi ditingkatkan menjadi 30 provinsi serta diperkenalkan Mekanisme Penilaian Mandiri (MPM/Self Assesment). Kriteria MPM adalah perusahaan yang telah mendapatkan peringkat biru tiga kali berturut-turut atau mendapat peringkat hijau/emas pada periode sebelumnya (2011-2012).
Kementerian Lingkungan Hidup mengumumkan hasil Program Langit Biru 2013 di Jakarta. Penyampaian hasil Program Langit Biru kali ini terdiri dari, pengumuman Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan di 44 kota dari 32 propinsi yang merupakan upaya Kementerian Lingkungan Hidup dalam menurunkan pencemaran udara dari sektor transportasi melalui promosi dan penerapan kebijakan transportasi berkelanjutan di daerah perkotaan.