• Tentang UGM
  • Penelitian
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Lingkungan Hidup
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sambutan Kepala PSLH
    • Visi dan Misi
    • Sejarah PSLH UGM
    • Kegiatan
    • Hubungi Kami
  • Pengelola dan Staff
    • Kepala PSLH
    • Kepala Bidang
    • Bidang Pelatihan dan Kerjasama
    • Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat
    • Bidang Publikasi
    • Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian
    • Bidang Keuangan dan Inventaris Aset
    • Bidang Media dan IT
  • Pelatihan
    • Agenda Pelatihan
    • World Bank
    • FAQ
  • Resource
    • Opac
    • Info Layanan
    • Referensi
    • Text Book
    • Hasil Penelitian
    • Pengadaan Buku
    • Jurnal
      • Jurnal Umum
      • Jurnal PSLH
    • Penerbitan
    • Buku Tamu
  • Event
    • Hibah Penelitian Mahasiswa Tahun 2023
    • Prosedur Peminjaman Ruang
    • Desa Wisata Pinge
    • Pameran Virtual
    • Pendaftaran Webinar
    • Download
      • Virtual Background Webinar
      • Virtual Background
      • e-Book Tata Kelola Sawit Indonesia
  • Blog
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

faisol.rahman

IKHTIAR KOLABORASI MENYELAMATKAN KEBERLANJUTAN TELAGA MENJER

ArtikelKegiatan Friday, 20 December 2024

Pada tanggal 12 Desember 2024, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengadopsi resolusi berjudul “World Lake Day”, melalui Resolusi A/79/L.39 yang menetapkan setiap tahun setiap tanggal 27 Agustus sebagai peringatan Hari Danau Sedunia. Danau adalah wadah Air di permukaan bumi dan ekosistemnya yang terbentuk secara alami yang dibatasi sekelilingnya oleh sempadan danau.

Sebelumnya Majelis Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA) telah mengeluarkan Resolusi 5/4 yang berjudul “Pengelolaan danau berkelanjutan” pada tanggal 2 Maret 2022, yang menegaskan pentingnya pendekatan terpadu, lintas sektoral, kolaboratif dan terkoordinasi, di semua tingkatan, dalam pengelolaan dan perlindungan danau. Resolusi tersebut merupakan wujud pengakuan secara global, bahwa Danau, Waduk, atau Telaga adalah salah satu ekosistem perairan yang harus dilindungi dan dipulihkan serta dilestarikan. read more

Tragedi Bhopal: Pengingkaran Audit Lingkungan Kegiatan Berisiko Tinggi

ArtikelAuditor LingkunganPROPER Wednesday, 4 December 2024

Pada suatu malam yang lelap, tepanya 40 tahun yang lalu, sebanyak 40 ton gas beracun metil isocyanate (MIC) terlepas dan meracuni udara di sekitar daerah Bhopal, Madhya Pradesh, India. Ketika kebocoran terjadi, awan gas beracun memenuhi jalan dan memasuki rumah-rumah penduduk. Banyak orang berlarian keluar rumah untuk mencoba menjauh dari gas tersebut, tetapi semakin banyak mereka menghirupnya, semakin banyak zat kimia tersebut memenuhi paru-paru mereka, merusak mata, paru-paru, otak, dan sistem tubuh lainnya. read more

RUANG TERBUKA HIJAU PERKOTAAN: MENATAP SEPETAK TAMAN HOYA DI ROOFTOP PSLH UGM

Artikel Friday, 4 October 2024

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah lembaga pendidikan yang menjadi salah satu penyedia ruang hijau (privat) yang penting di kawasan perkotaan, yang sering kali kekurangan ruang terbuka hijau. Taman Wisdom park (Taman kearifan) UGM misalnya, dengan luasan mencapai 6 hektar telah menjadi salah satu lahan konservasi keanekaragaman hayati ex-situ terluas di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berbagai jenis tanaman yang tumbuh di lahan RTH UGM akan dapat memastikan, berbagai tanaman tersebut dilindungi dan dipelajari untuk generasi mendatang. read more

Pekerjaan Rumah “Langit Biru” Jelang Transisi Pemerintahan

Artikel Wednesday, 11 September 2024

Atmosfer sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Atmosfer menyediakan oksigen yang kita hirup, karbon dioksida untuk pertumbuhan tanaman melalui fotosintesis, ozon untuk menyerap radiasi ultraviolet yang merusak dari matahari, serta lapisan rumah kaca berupa uap air dan karbon dioksida untuk mempertahankan suhu layak huni yang diperlukan untuk menopang kehidupan di Bumi. Selain itu, atmosfer juga mengandung berbagai macam jenis pencemar, atau polusi udara yang hadir dalam jumlah jejak dan tingkatnya sangat bervariasi dalam ruang dan waktu. read more

UU No. 32 Tahun 2024 tentang Perubahan UU Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (UU “Perubahan” Konservasi)

Berita Wednesday, 28 August 2024

Ramainya demonstrasi penolakan atas Revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang terjadi di seluruh tanah air, kembali mengingatkan kita atas polemik dalam proses Pengesahan Revisi RUU Konservasi oleh DPR, pada awal bulan juli 2024 lalu.

Dimana pada tanggal 9 Juli Tahun 2024, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (UU KSDAHE) dalam Rapat Paripurna DPR. Kemudian tanggal 7 Agustus Sekertariat Negara kemudian mengumumkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (UU “Perubahan” Konservasi). read more

Perlindungan Ekosistem Karst

Artikel Monday, 26 August 2024

Karst membentang seluas 12% di permukaan bumi. Bentang alam karst terbentuk akibat pelarutan air pada batu gamping dan/ atau dolomit. Istilah karst awalnya digunakan untuk menggambarkan wilayah batu kapur di perbatasan Slovenia dan Italia, namun kini secara luas digunakan oleh ahli geosains dan pihak lain untuk menunjukkan wilayah dengan bentang alam dan hidrologi khas yang dikembangkan pada batuan dengan kelarutan tinggi. Karakteristik khas tersebut dicirikan melalui pergerakan air bawah tanah di sepanjang aliran (channels) yang semakin membesar karena pelarutan batuan; bila jalur aliran tersebut semakin membesar untuk aliran turbulen (umumnya pada lebar rongga sekitar 10 mm), jalur aliran tersebut disebut saluran (conduits). Seiring berjalannya waktu, beberapa saluran air semakin membesar menjadi lorong-lorong yang dapat dijelajahi manusia, yang disebut gua. read more

PSLH UGM Selenggarakan Seminar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)

AMDALKegiatanpengabdian masyarakat Monday, 19 August 2024

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) adalah instrumen yang sangat penting dalam proses pembangunan. Sebagai “guardian”, instrumen Amdal bertujuan untuk mencegah atau mengendalikan dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap lingkungan hidup. Amdal yang diperkenalkan pertama kali di Amerika melalui Kebijakan Lingkungan Amerika/ NEPA pada tahun 1969 telah berkembang pesat dan menjadi kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang diterapkan secara universal hampir di seluruh dunia. Sebuah survei terhadap 197 yurisdiksi menemukan bahwa Amdal telah diterapkan setidaknya di 183 yurisdiksi sebagai bagian dari sistem tata kelola lingkungan hidup mereka, atau sekitar sembilan puluh tiga persen. read more

123…7
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM

Kompleks Gedung PSLH-EFSD UGM, Jl. Kuningan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

   pslh@ugm.ac.id
   +62 (274) 565722, 6492410
   +62 (274) 517863

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY