Bagi kebanyakan orang, tulang ikan hanya dipandang sebelah mata. Limbah ikan ini belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya berakhir di tempat sampah. Padahal, di dalamnya memiliki kandungan kalsium tinggi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan asupan kalsium bagi manusia. Kenyataan tersebut menggerakkan dua mahasiswa Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, Sari Asrini dan Dwi Retno Wulandari, untuk mengolah limbah di bidang perikanan itu menjadi suatu produk makanan yang bernilai gizi tinggi. Mereka kemudian berinovasi dengan limbah tulang ikan dan menciptakan makanan ringan berbentuk chips/keripik berbahan tulang ikan yang diberi label Fish Bone Calcium Chips atau sering disebut FB Calchips.
pengelolaan lingkungan
Saat ini, berbagai wilayah di dunia tengah dilanda krisis energi, keterbatasan pasokan air, hingga ancaman tata ruang dan wilayah yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Dengan kondisi tersebut, pengelolaan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkelanjutan mendesak untuk dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Hal ini menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan Center for Natural Resources and Development (CNRD) di UGM, Selasa (25/10).
Keberadaan sabodam yang dibangun di sepanjang sungai di sekitar hulu Gunung Merapi tidak hanya mampu menjalankan fungsinya sebagai penahan aliran lahar dingin, tetapi juga berhasil meminimalisasi bahaya dampak kerugian banjir lahar yang lebih besar. Kendati bencana erupsi Merapi akhir tahun lalu menyebabkan hampir semua sabodam mengalami kerusakan dan menampung material lahar melebihi kapasitas, pemerintah dalam waktu dekat belum berencana melakukan pembangunan sabodam baru.
Warga Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Gunung Kidul, yang berjumlah lebih dari lima ribu penduduk, belum dapat mengoptimalkan hasil pertaniannya, seperti padi, kedelai, dan jagung. Masyarakat setempat selama ini masih bertani ataupun berwirausaha secara tradisional. Akibatnya, hasil pertanian dan wirausaha yang digeluti menjadi tidak maksimal.
Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan kawasan bantaran sungai menjadi taman untuk menjaga konservasi air dan lingkungan alam. “Kami akan mengembangkan kawasan sekitar aliran Sungai Opak yang melewati wilayah kami menjadi taman dan hutan yang berfungsi menjaga konservasi air dan lingkungan,” kata Camat Berbah Krido Suprayitno, Rabu (29/6).
Dalam rangka memperkuat kerjasama di bidang lingkungan hidup antara Indonesia dan AS, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menandatangani Nota Kesepahaman (Mou) dengan Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (Environmental Protection Agency – EPA) AS di Jakarta, Selasa, (27/6). Melalui MoU ini, KLH dan EPA akan berkerjasama dalam pelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkesinambungan. Dalam penandatangan tersebut, Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mewakili KLH, sedangkan Duta Besar AS Scot Marciel mewakili Kepala EPA Lisa P. Jackson.
Hingga kini, hampir sebagian besar sumur penduduk di wilayah Kota Yogyakarta masih tercemar E-Coli (Escherichia coli). Bahkan berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta tahun ini diprediksikan masih 70 persen dari total sumur milik penduduk yang tercemar bakteri tersebut.