Luas perairan dan daratan Indonesia mencapai 8 juta kilometer persegi. Namun, dari luasan tersebut belum semua berhasil dipetakan dalam bentuk peta rupa bumi skala 1:1000 sebagai peta informasi geospasial (IGS). Dari jumlah bidang tanah terdaftar di Indonesia yang kurang lebih 40%, diperkirakan hanya 10 persen yang dapat dipetakan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam pemanfaatan dan imlepementasi Informasi geospasial setelah terbitnya UU Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (UUIGS).
Berita
Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta tidak memungkiri jika pencemaran limbah akan terus terjadi. Namun hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak menguranginya. “Walapun kita terus berusaha keras menurunkan pencemaran limbah namun saya yakin kegiatan pencemaran ini akan terus dilakukan,” kata Menteri LH disela perayaan hari lingkungan hidup sedunia di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (5/6).
Pemerintah merilis peta ekoregion nasional guna melindungi ekosistem dan mengelolaan lingkungan hidup Indonesia. Hadirnya peta ini diharapkan bisa menjadi pedoman para lembafan dan instansi pemangku kebijakan dalam perencanaan pembangunan dan penataaan ruang dengan tidak mengesampingkan aspek pelestarian lingkungan hidup.
UGM dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menjalin kerja sama dalam pengembangan iptek dan pemberdayaan masyarakat. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama mengenai peningkatan dan pengembangan potensi sumber daya daerah Bantul dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Acara berlangsung di Pendopo Parasamya Pemkab Bantul, Jumat (27/5) malam. Penandatanganan nota kesepahaman oleh Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha, Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D., dan Bupati Bantul, Hj. Sri Suryawidati, ini dirangkai dengan acara refleksi gempa bumi Bantul dan pengukuhan panitia Hari Jadi ke-180 Kabupaten Bantul.
Alam yang segar, lingkungan bersih, dan hidup sehat, tentu menjadi dambaan setiap orang. Tapi hidup di tengah polusi tinggi dan lingkungan yang terus memburuk adalah sebuah kenyataan yang kini dihadapi dunia tak terkecuali Indonesia.
Menjelang peringatan ulang tahunnya ke-718, Kota Surabaya mendapatkan kado istimewa berupa penghargaan ASEAN Environment Sustainable City (ESC). Surabaya dinyatakan sebagai kota dengan penataan lingkungan berkelanjutan terbaik di banding kota-kota besar lain di kawasan ASEAN.
Empat kelompok tim peneliti UGM berhasil mendapatkan hibah penelitian unggulan strategis nasional dari Kemendiknas sebesar 2,9 miliar rupiah. Keempat peneliti yang dimaksud adalah Prof. Dr. Kirbani Sri Brotopuspito (Fakultas MIPA), Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. (LPPT UGM), Dr. Daud Aris Tanudirjo, M.A. (Pusat Studi Pancasila), dan Dr. Ir. Nursigit Bintor, M.Sc. (Fakultas Teknologi Pertanian).