Desentralisasi secara signifikan berpengaruh terhadap sektor kehutanan karena tuntutan untuk memanfaatkan hasil hutan secara lebih instan dengan sedikit mempedulikan aspek kelestariannya. Sektor kehutanan jauh kalah kompetitif dibandingkan dengan sektor perkebunan dan pertambangan. Konversi hutan menjadi perkebunan diperkirakan semakin meningkat karena pasar dunia dan komoditas pangan dan biofuel yang meningkat.
Bertempat di Ruang Pelatihan Lt.3 PSLH-UGM, Senin 7 Maret 2011, tepat pada pukul 09.00 WIB, telah dilakukan Pembukaan Pelatihan Dasar Pengelolaan Lingkungan Terpadu oleh Wakil Kepala Bidang Pengembangan Program dan Kegiatan PSLH-UGM, Dr. Eko Sugiharto, DEA. Pelatihan Dasar Pengelolaan Lingkungan Terpadu ini akan dilaksanakan selama 12 hari, dari tanggal 7 sampai dengan 19 Maret 2011.
Materi kuliah tentang persoalan hukum yang menyangkut energi, gas, dan minyak masih minim disampaikan di bangku perguruan tinggi (PT). Padahal, permasalahan hukum yang muncul berkaitan dengan hal itu marak ditemui. Selain itu, beberapa perguruan tinggi selama ini juga belum mempunyai jurusan mengenai minyak dan gas sehingga pengetahuan mahasiswa terkait dengan hal itu masih sedikit.
Moratorium hutan melalui proyek restorasi ekosistem terhambat oleh aktivitas perambahan liar lebih dari 5.000 warga maupun pendatang dalam Hutan Harapan di perbatasan Jambi-Sumatera Selatan.
Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akan meluncurkan dua mobil hemat energi untuk mengikuti kompetisi Shell Eco Marathon 2011 di Sirkuit Sepang, Malaysia, 6-9 Juli 2011 mendatang. Kedua mobil hemat energi itu adalah Semar Prototype dan Semar Urban.
Pengelolaan sumber daya air merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai penguasa atas air. Namun, dalam pelaksanaannya hal itu perlu mendapat dukungan dari para petani sebagai penerima manfaat. Tanpa ada kerja sama yang baik, pengelolaan sumber daya air tidak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan.
Perubahan iklim di Indonesia memberikan dampak pada perubahan fisik lingkungan, seperti meningkatnya genangan banjir di dataran rendah, erosi pantai, gelombang ekstrim, dan banjir. Perubahan tersebut menyebabkan pula intrusi air laut ke sungai dan air tanah, kenaikan muka air sungai, perubahan pasang surut dan gelombang, serta meningkatnya sedimentasi di muara sungai.