Universitas Gadjah Mada dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meresmikan kegiatan program ‘Zakat Community Development’ dalam rangka pengembangan Desa Srimartani sebagai wilayah Agropolitan untuk mendukung program ketahanan pangan. Peresmian tersebut ditandai penyerahan bantuan simbolis berupa alat dan mesin pertanian berupa traktor, pompa air dan power thresher kepada perwakilan kelompok tani di Desa Srimartani, Rabu (4/5). Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Srimartani ini dihadiri oleh Ketua Baznas Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, Wakil Bupati Bantul Drs. Sumarno dan Asisten Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat UGM Prof. Dr. Ir. Zuprizal.
Desa Srimartani termasuk salah satu desa di Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul yang berbatasan dengan Kab. Sleman dan Kab. Gunungkidul. Pada tahun 2008, jumlah penduduk Desa Srimartani tercatat 11.839 orang dengan prosentase kelompok masyarakat “pra-sejahtera” sebesar 62%. Sebagian besar masyarakat Desa Srimartani menggantungkan hidupnya pada pertanian. Permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat pada sektor pertanian adalah belum optimalnya produktivitas usaha tani, sehingga dengan pendekatan intensifikasi pertanian masih dapat ditingkatkan.
Ketua Tim Program Pengembangan Masyarakat Dr. Ir. Lilik Soetiarso, M.Eng., menyampaikan beberapa program yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat yang dilakukan diantranya mengembangakan produk pangan unggulan yang berbasis bahan lokal. “Sejak beberapa tahun terakhir Bantul telah melakukan gerakan mengurangi ketergatungan terhadap gandum. Melalui program ini kita berharap di Desa Srimartani dalam 2-3 tahun muncul pangan berbasis pangan lokal. Desa ini terkenal produk sayuran, pisang singkong dsb berpotensi kembangkan produk unggulan,” ujar dosen Teknik Pertanian dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM.
Tidak hanya program pertanian, tim teknik pertanian UGM juga akan menjalankan program penanganan konservasi air dan lahan. Hal itu dilakukan karena topografi desa yang berbukit-bukit dan sering mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. “Kita siapkan teknologi untuk siapkan air bersih dan menginduksi paket teknologi pertanian yang peduli lingkungan,” ujarnya.
Disamping itu, tim dari UGM akan melakukan pemberdayaan dan peningkatan optimalisasi limbah ternak. Mengingat sebagai masyrakat yang berprofesi sebagai petani peternak. “Ada 13 kelompok tani ternak di sini, sehingga pemanfaatan limbah akan diolah jadi biogas Sedangkan limbah padat biogas diubah jadi pupuk mendukung organik farming,” katanya.
Ketua umum Baznas Prof. Dr. Didin Hafidhuddin menyampaikan, kegiatan pengembangan desa Srimartani sebagai kawasan agropolitan tersebut merupakan salah satu bentuk program penyaluran zakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Menurut Didin, kegiatan ini jadi salah satu program percontohan yang akan diadopsi oleh Islamic Development Bank (IDB) untuk program pengentasan kemiskinan di Asia, Afrika dan Timur Tengah.
Sementara Wakil Bupati Bantul Drs. Sumarno menyambut baik terlaksanya program pemberdayaan masyarakat di kawasan Bantul dalam rangka membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bantul. “Sukses dan tidaknya program ini tergantung kesadaran dan partisipasi masyarakat dan pihak yang telah mendukungnya,” pungkasnya.
Sumber: Humas UGM