• Tentang UGM
  • Penelitian
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Lingkungan Hidup
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sambutan Kepala PSLH
    • Visi dan Misi
    • Sejarah PSLH UGM
    • Kegiatan
    • Hubungi Kami
  • Pengelola dan Staff
    • Kepala PSLH
    • Kepala Bidang
    • Bidang Pelatihan dan Kerjasama
    • Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat
    • Bidang Publikasi
    • Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian
    • Bidang Keuangan dan Inventaris Aset
    • Bidang Media dan IT
  • Pelatihan
    • Agenda Pelatihan
    • World Bank
    • FAQ
  • Resource
    • Opac
    • Info Layanan
    • Referensi
    • Text Book
    • Hasil Penelitian
    • Pengadaan Buku
    • Jurnal
      • Jurnal Umum
      • Jurnal PSLH
    • Penerbitan
    • Buku Tamu
  • Event
    • Hibah Penelitian Mahasiswa Tahun 2023
    • Prosedur Peminjaman Ruang
    • Desa Wisata Pinge
    • Pameran Virtual
    • Pendaftaran Webinar
    • Download
      • Virtual Background Webinar
      • Virtual Background
      • e-Book Tata Kelola Sawit Indonesia
  • Blog
  • Beranda
  • Berita
  • Terapkan Hasil Riset, Sarjana Harus Kembali Ke Desa

Terapkan Hasil Riset, Sarjana Harus Kembali Ke Desa

  • Berita, Kegiatan
  • 12 October 2011, 10.28
  • Oleh:
  • 0

Hasil riset yang aplikatif dari sebuah perguruan tinggi diharapkan diikuti dengan aksi sarjana kembali ke desa untuk membangun daerah tertinggal. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Helmy Faisal Zaini saat membuka Pameran Produk Inovasi, Open Campus and Research Week di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (11/10).

Menurut Helmy, pameran hasil riset UGM yang menampilkan adanya produk unggulan diharapkan bisa memicu pertumbuhan ekonomi daerah tertinggal. Oleh karena itu, sebagai kampus kerakyatan yang memelihara kearifan lokal, Helmy mengajak civitas akademika melihat sebaran masyarakat ke desa ke kota sebagai hal yang serius. Dia mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2010, masyarakat yang tinggal di perkotaan mencapai 52 persen lebih. “Sebaran masyarakat yang berbanding terbalik maka harus diambil kebijakan yaitu desa sebagai pusat pertumbuhan,” tuturnya.

Paradigma yang selama ini dikembangkan infrastructur following people, menjadikan kota besar akan semakin dipadati orang-orang dari desa. Menurut Helmy, pola kebijakan pembangunan harus dibalik, yakni daerah tertinggal harus didorong untuk dibangun infrastruktur maupun fasilitasnya. “Diikuti sarjana kembali ke desa yang harus mulai dibangun dengan keterlibatan stake holder terkait. UGM tentu bisa ikut berpartisipasi mendorong hal tersebut,” katanya.

Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Sudjarwadi mengatakan UGM menawarkan riset bersama mitra di daerah maupun institusi nasional dan internasional. Dia mengatakan banyak sekali tawaran kerjasama melalui UGM hal itu tidak terlepas dari predikat Yogyakarta sebagai kota pendidikan, budaya dan pariwisata. “Ini peluang luar biasa untuk beri inspirasi bagi pembangunan Indonesia terutama pembangunan di daerah tertinggal,”katanya.

Di pameran produk inovasi ini menampilkan seluruh karya mahasiswa UGM, dosen dan mitra, siswa SMK serta Festival Kuliner Nasional. Kegiatan yang dipusatkan di Grha Sabha Pramana itu diikuti 18 fakultas, 28 program studi, mitra SMK dan pemda, 50 stan Unit Kegiatan Mahasiswa dan Festival Kuliner Nusantara. Menghadirkan juga Kiai Kanjeng Ainun Najib, band fakultas dan tarian daerah. Acara ini merupakan bagian dari Dies Natalis UGM yang ke-62. Sejumlah agenda yang digelar dalam research week diantranya seperti seminar, workshop, talkshow dan bedah buku.

Sumber: Humas UGM

Tags: pengabdian masyarakat
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM

Kompleks Gedung PSLH-EFSD UGM, Jl. Kuningan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

   pslh@ugm.ac.id
   +62 (274) 565722, 6492410
   +62 (274) 517863

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY