Rabu, 5 Juni 2024, Pusat Studi Lingkungan Hidup dalam menyambut Hari Lingkungan Hidup Internasional. Pada kesempatan kali ini kita akan mengadakan Talkshow dengan tema yang menarik yaitu ” Land Restoration, Desertification and Drought Resilience “.
Mendatangkan narasumber yang ahli dibidang Lingkungan dan sumber daya alam yaitu Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. dari Dosen Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. rer. nat. Junun Sartohadi, M.Sc. dari Dosen Fakultas Pertanian UGM, dan Prof. Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si. selaku Kepala PSLH UGM yang dimoderatori oleh Sekretaris PSLH yaitu Hasrul Hanif, S.I.P., M.A, Ph.D., acara Talkshow tersebut dimulai sejak pukul 15.00 WIB dan berlangsung selama kurang lebih 60 menit.
Topik yang tengah hangat saat ini menjadi pintu gerbang utama yang membuka diskusi pembicaraan yaitu mengenai restorasi lahan, penggurunan dan resiliensi atas kekeringan. Setidaknya ada seperempat lahan di dunia ini sudah mengalami proses degradasi lahan dan hal tersebut akan berdampak kepada kurang lebih 33,2 miliar penduduk di dunia.
Podcast di awali oleh moderator dengan menyampaikan pembukaan memberikan materi yang terkait dengan tema tersebut, kemudian memberikan sambutan kepada narasumber. Hasrul Hanif memberikan pertanyaan terlebih dahulu kepada Prof. Junun yaitu mengapa dunia itu saat ini perlu mendapatkan perhatian khusus terhadap isu restorasi lahan dan penggurunan, apa sebenarnya persoalan mengenai degradasi lahan dan penggurunan itu sehingga harus menjadi perhatian serius. Kemudian Prof. Junun menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Moderator yaitu sampai saat ini proses produksi pangan masih bergantung pada keberadaan lahan, maka ketika sudah terjadi degradasi lahan sudah dapat dipastikan bahwa kegiatan produksi pangan dunia lama-lama produksi pangan tersebut juga bisa berbasis produksi pangan rumah kaca dan berbau industri dan sebagainya. Hal tersebut harus menjadi concern kita bersama, tidak hanya bergerak pada bidang food production dari pertanian saja.
Kemudian moderator memberikan pertanyaan kepada Prof. Djati mengenai kekeringan yang menjadi salah satu isu yang sangat partikuler dan dianggap penting, kemudian kenapa kekeringan ini dianggap krusial sehingga isu resiliensi menjadi kata kunci lalu Prof. Djati menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh moderator yaitu kekeringan ini menjadi isu yang penting karena sekarang ini sudah ada kecenderungan air itu bukan menjadi public goods akan tetapi menajdi private goods jadi air itu sudah di privatisasi sehingga kenapa ini penting diangkat karena air ini harus bisa menjadi public goods jadi semua orang punya akses yang sama terhadap air misalnya petani mempunya akses air untuk kebutuhan irigasi dan kebutuhan lain termasuk untuk orang awam untuk kebutuhan-kebutuhan domestik lainnya. Masalahnya yang sudah dijelaskan tadi itu degradasi lahan itu salah satu implikasinya akan berdampak terhadap ketersediaan air dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Diskusi talkshow berjalan secara menarik dan interaktif, Hasrul hanif memberikan pertanyaan kepada Prof. Eko terkait dengan permasalahan lingkungan ini menjadi saling terkait dengan yang lainnya, kemudian Prof. Eko menjawab terkait dengan tiga hal tersebut yaitu degradasi, kemudian pertanian dan emisi. Prof Eko juga mengatakan bahwa ada berapa juta tanah yang hilang oleh pertanian itu artinya cadangan karbon kita juga banyak yang hilang dalam konteks ini tentunya ada salah satu hal penting untuk perlunya direhabilitasi memulihkan yang pertama yaitu siklus hidrologi untuk mengurangi kekeringan yang kedua memulihkan siklus karbon.
Disesi akhir moderator kemudian memberikan kesimpulan dari diskusi yang telah dilaksanakan tersebut bahwa seringkali isu lingkungan itu terjadi karena adanya keberlimpahan yang membuat orang ingin untuk memanfaatkannya dan manusia cenderung mengelolanya menjadi tidak sustainable.
Talkshow Hari Lingkungan PSLH UGM mengangkat tema yang berjudul “Land Restoration, Desertification and Drought Resilience” sebagai media pengayaan kepada khalayak berkaitan dengan SDGs ke-4, yaitu ‘Pendidikan Bermutu”, SDGs ke-6, yaitu “Akses Air Bersih dan Sanitasi” dan SDGs ke-15 yaitu “ Menjaga Ekosistem Darat”.
Hastag:
SDGs
Pendidikan Bermutu
Akses Air Bersih dan Sanitasi
Menjaga Ekosistem Darat