Keanekaragaman flora di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartaboni mengalami penurunan secara signifikan. Adanya intervensi manusia di kawasan taman nasional ditengarai sebagai salah satu penyebab menurunnya jumlah flora di kawasan tersebut. Hingga saat ini terdapat 241 jenis flora yang tergolong dalam 63 marga dan 86 suku. Hasil temuan ini menurun dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, sebanyak 251 jenis (2008), 301 jenis (2007), dan 523 jenis (1995). “Penambangan tanpa izin dan perambahan hutan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya jumlah jenis flora tersebut ,” kata Drs. Nawir N Sune, M.Si., saat melaksanakan ujian terbuka program doktor, senin (17/9) di Sekolah Pascasarjana UGM.
penataan ruang
Konflik sosial di Kota Ambon tahun 1999-2003 telah menyebabkan banyaknya pemukiman penduduk dan lahan terbangun lainnya mengalami kerusakan. Dari total kerusakan ini pada tahun 2002 seluas 261, 51 ha. Namun hingga pada tahun 2009 telah mengalami pengurangan hingga tersisa 10,72 ha atau mengalami pengurangan sekitar 250, 79 ha. Dari pengurangan lahan ini sebagian besar dialihfungsikan untuk pemukiman seluas 183,73 ha dan sebagian besar terdapat di desa Hatiwe kecil, Pandan kasturi, Waihoka, Poka dan desa rumah. Hal itu dikemukan oleh Dosen Geografi FKIP Universitas Pattimura Ambon, Mohammad Amin Lasaiba, dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Geografi UGM, Selasa (14/2).
Banjir merupakan fenomena alam yang sering terjadi dan dihadapi semua negara di dunia. Fenomena banjir terjadi akibat tidak tertampungnya aliran air pada badan-badan air atau sungai, sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya. Belakangan ini, kejadian banjir cenderung makin meningkat dengan intensitas yang semakin tinggi dan magnitude banjir semakin besar.
Sepanjang tahun 2011, konflik lingkungan masih terus terjadi, bahkan mengalami peningkatan. “Sampai dengan 30 November 2011, tercatat ada 102 konflik sumber daya alam,” ungkap Mukri Friatna, Kepala Departemen Kampanye dan Advokasi Walhi. Ditemui dalam konferensi pers evaluasi akhir tahun Greenpeace, Kamis (22/1/2011) di Jakarta, Mukri mencontohkan pencemaran lingkungan, hingga Januari 2011 tercatat 79 kasus. “Angka konflik terbesar dipimpin oleh kebun kelapa sawit dan pertambangan. Jadi, pelakunya masih sama,” jelas Mukri sambil mengungkapkan konflik itu pun belum mencakup wilayah yang tidak terekspos.
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM, menerima penghargaan sebagai pusat unggulan dunia dalam hal pengurangan risiko bencana longsor berbasis masyarakat. Penghargaan sebagai World Center of Excellence for Community-based Landslied Disaster Risk Reduction diberikan oleh International Program on Landslide and United Nation International Strategy for disaster Risk Reduction. Penganugerahan penghargaan dilakukan bersamaan dengan konferensi bencana longsor yang dihadiri 80 negara di dunia, 3 Oktober 2011 di Kantor Pusat FAO, Roma.
Distribusi dan disparitas ruang kota Surabaya merupakan hasil dari pergulatan panjang berbagai elemen pembentuk kota Surabaya sekitar tahun 1900-1960-an. Perebutan ruang yang terjadi pada masa itu disebabakan karena relasi antara rakyat miskin dengan negara dan pengusaha swasta yang saling berhadapan dalam mengaskes ruang kota. Rakyat miskin yang sebenarnya juga menjadi bagian dari entitas negera dalam setiap periode sejarah harus berhadapan secara langsung dengan negara dan pengusaha swasta untuk kepentingan yang sama yakni penguasaan ruang kota.
Berbicara persoalan transportasi di Yogyakarta, sampai saat ini tampaknya belum juga kunjung usai. Masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, misalnya permasalahan bus kota, Trans Jogja, hingga parkir. Namun, komitmen Pemerintah Provinsi DIY untuk menata dan mengelola persoalan transportasi dirasa belum maksimal.