Beberapa Negara di seluruh dunia masih dihantui oleh ancaman krisis global. Tidak hanya itu, peradaban dunia juga menghadapi persoalan serius terkait dengan degradasi sumber daya alam, energi, lingkungan, dan pangan. Bahkan, di tengah krisis sumber daya tersebut, di beberapa negara Eropa kini tengah tengah menghadapi krisis finansial. Sementara posisi Indonesia masih menghadapi tantangan besar dimana model pembangunan ekonomi yang dikembangkan telah menggerakkan pembangunan ekonomi yang cenderung bersifat ekstraktif dan berjangka pendek. Bahkan dda kecenderungan besar dimana upaya mempertahankan fungsi lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari masih jauh dari yang diharapkan.
pengabdian masyarakat
Beberapa hari terakhir UGM terlihat berbeda. Di ruas-ruas jalan lingkungan kampus ini terlihat ramai pemandangan mahasiswa bersepeda. Ya, gerakan bersepeda di kampus UGM kian terasa sejak berawalnya aktivitas perkuliahan bagi mahasiswa baru yang sebagian besar telah dimulai pada hari ini , Senin (12/9).
Berbicara persoalan transportasi di Yogyakarta, sampai saat ini tampaknya belum juga kunjung usai. Masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, misalnya permasalahan bus kota, Trans Jogja, hingga parkir. Namun, komitmen Pemerintah Provinsi DIY untuk menata dan mengelola persoalan transportasi dirasa belum maksimal.
Dalam melaksanakan visi dan misinya, UGM tentu membutuhkan dukungan masyarakat sekitar. Sementara itu, keberadaan UGM untuk masyarakat sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung, tentu memberikan dampak positif. Secara ekonomi, tak sedikit pemondokan sekitar kampus tumbuh berkembang, demikian pula warung makan dan jasa-jasa layanan lainnya.
http://www.facebook.com/pages/Center-for-Environmental-Studies/185936071458681#!/media/set/?set=a.191607427558212.77825.185936071458681
UGM dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menjalin kerja sama dalam pengembangan iptek dan pemberdayaan masyarakat. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama mengenai peningkatan dan pengembangan potensi sumber daya daerah Bantul dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Acara berlangsung di Pendopo Parasamya Pemkab Bantul, Jumat (27/5) malam. Penandatanganan nota kesepahaman oleh Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha, Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D., dan Bupati Bantul, Hj. Sri Suryawidati, ini dirangkai dengan acara refleksi gempa bumi Bantul dan pengukuhan panitia Hari Jadi ke-180 Kabupaten Bantul.
Fakultas Biologi dan Program Magister Managemen (MM) UGM tengah mengembangkan potensi sumber daya alam berbasis riset di Desa Kemadang, Kabupaten Gunung Kidul, untuk mendukung pogram peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir pantai. Beberapa potensi sumber daya alam yang akan dikembangkan, antara lain, budidaya tanaman cabe jawa (piper retrotractum), pemanfaatan tanaman pandan duri, konservasi penyu mandiri, pelestarian spons laut Aaptos, dan pemanfaatan kitosan untuk obat antikanker.