Desa Kapencar, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo merupakan desa yang berada di lereng Gunung Sindoro (sebelah utara/timur laut) sekaligus di bawah Gunung Sumbing (sebelah timur/tenggara), dengan ketinggian sekitar 1200-1300 meter di atas permukaan laut (dpl). Kapencar memiliki banyak keunikan dan memerlukan penelusuran guna mengetahui landasan konsep tata permukimannya.
etika lingkungan
Gunung Merapi sebagai gunung api teraktif di dunia. Aktifitas gunung merapi yang tidak bisa diperkirakan dampaknya, masyarakat yang tinggal di kawasan bencana harus mampu dan selalu siaga menghadapi ancaman bahaya gunung Merapi. Menurut pandangan Sosiolog, penanganan korban bencana dengan menggunakan pendekatan satuan wilayah administrasi ternyata kurang efektif serta sering menimbulkan masalah. “Untuk dua wilayah yang saling berdekatan namun beda satuan wiayah administasi akan memiki beda penanganan saat ancaman merapi datang,” kata sosiolog UGM Drs. Suharman, M.Si dalam dikusi 2 tahun pasca erupsi Merapi di Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM, Kamis sore (8/11).
Abd. Kadir W.*, San Afri Awang**, Ris Hadi Purwanto***, dan Erny Poedjirahajoe***
* Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Sulawesi Selatan
** Mahasiswa Program Doktor pada Program Studi Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
*** Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Program Studi Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Email: abdkadirw@yahoo.com, abd.kadirw@mail.ugm.ac.id
Antropolog UGM, Dr. Pujo Semedi mengatakan dari studi antropologi memperlihatkan bahwa dari jaman ke jaman, manusia terus mengeksploitasi alam secara besar-besaran. Bahkan melampaui daya dukung alam. Pandangan publik tentang masyarakat adat atau lokal yang secara arif mengelola hutan atau lingkungan sekitarnya tidak sepenuhnya benar. “Mereka sebetulnya belum arif terhadap alam,” kata Pujo saat menyampaikan orasi ‘Wawasan Kebangsaan dan Kearifan Lokal’ yang diselenggarakan Sekolah Pascasarjana UGM di University Center(UC) UGM, Selasa (30/10).
Sepanjang tahun 2011, konflik lingkungan masih terus terjadi, bahkan mengalami peningkatan. “Sampai dengan 30 November 2011, tercatat ada 102 konflik sumber daya alam,” ungkap Mukri Friatna, Kepala Departemen Kampanye dan Advokasi Walhi. Ditemui dalam konferensi pers evaluasi akhir tahun Greenpeace, Kamis (22/1/2011) di Jakarta, Mukri mencontohkan pencemaran lingkungan, hingga Januari 2011 tercatat 79 kasus. “Angka konflik terbesar dipimpin oleh kebun kelapa sawit dan pertambangan. Jadi, pelakunya masih sama,” jelas Mukri sambil mengungkapkan konflik itu pun belum mencakup wilayah yang tidak terekspos.
Beberapa Negara di seluruh dunia masih dihantui oleh ancaman krisis global. Tidak hanya itu, peradaban dunia juga menghadapi persoalan serius terkait dengan degradasi sumber daya alam, energi, lingkungan, dan pangan. Bahkan, di tengah krisis sumber daya tersebut, di beberapa negara Eropa kini tengah tengah menghadapi krisis finansial. Sementara posisi Indonesia masih menghadapi tantangan besar dimana model pembangunan ekonomi yang dikembangkan telah menggerakkan pembangunan ekonomi yang cenderung bersifat ekstraktif dan berjangka pendek. Bahkan dda kecenderungan besar dimana upaya mempertahankan fungsi lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari masih jauh dari yang diharapkan.
Dalam melaksanakan visi dan misinya, UGM tentu membutuhkan dukungan masyarakat sekitar. Sementara itu, keberadaan UGM untuk masyarakat sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung, tentu memberikan dampak positif. Secara ekonomi, tak sedikit pemondokan sekitar kampus tumbuh berkembang, demikian pula warung makan dan jasa-jasa layanan lainnya.