Wakil Presiden RI, Boediono, bersama dengan Mendiknas M. Nuh, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, dan didampingi Country Chairman dan President Director PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi, Sabtu (14/5) sore secara resmi melepas mobil hemat energi SEMAR UGM. Acara dilaksanakan di parkir selatan Istora Senayan Jakarta. SEMAR UGM bersama dengan beberapa tim lain dari UI, ITB, ITS, dan Politeknik Negeri Pontianak akan mengikuti kompetisi Shell Eco-Marathon (SEM) Asia, 6-9 Juli 2011, di Sepang, Malaysia.
energi
Ketimpangan (gap) antara kebutuhan penggunaan energi dengan suplai energi yang dihasilkan masih terjadi. Sebagai contoh adalah energi listrik di Pulau Jawa dan luar Jawa. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan rasio elektrifikasi penggunaan energi listrik di Indonesia mencapai 67%. Ini berarti 33% rumah tangga di Indonesia belum teraliri listrik.
Banyak pihak dinilai masih kurang memberi perhatian pada upaya pemenuhan kebutuhan listrik di daerah pesisir. Namun peneliti Pusat Studi Energi UGM, Drs. Sudiarto, MS menjadi segelintir orang yang peduli terhadap permasalahan tersebut. Hampir tiga tahun, ia berupaya memecahkan masalah tersebut dengan membuat prototipe generator listrik berdaya 200 watt hingga 500 watt.
Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia yang andal dalam bidang pengelolaan energi. Hal itu menyebabkan persoalan energi nasional tak pernah kunjung usai hingga saat ini. Melimpahnya cadangan sumber energi tidak serta-merta dapat dinikmati langsung oleh masyarakat, melainkan lebih banyak diatur oleh negara lain. “Kita memiliki orang-orang yang cerdas, tapi persoalan energi masih tertatih-tatih,” kata Dekan Fakultas Teknik UGM yang sekaligus Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Dr. Ir. Tumiran, dalam Seminar Pengembangan SDM Bidang Energi menuju Ketahanan Energi, yang diselenggarakan di Sekolah Pascasarjana UGM, Selasa (12/4).
Meningkatnya emisi CO2 secara terus-menerus menjadi keprihatinan mendalam para pakar lingkungan. Protokol Kyoto tahun 1999 hingga kini belum mampu menjadi instrumen bagi pengendalian emisi di dunia. Bahkan, Amerika sebagai penyumbang emisi CO2 terbesar kedua di dunia, yang mencapai 5,8 miliar ton per tahun, belum juga menandatangani Protokol tersebut. Demikian pula dengan China sebagai penyumbang emisi terbesar di dunia, yang mencapai 6,5 miliar ton per tahun. “Indonesia sendiri, jumlah total emisi CO2 di tahun 2000 mencapai 1,4 miliar ton atau mencapai 5,9% dari tingkat emisi CO2 di dunia,” ujar Prof. Dr. Jumina di Pusat Studi Energi UGM, Senin (11/4), menjelang penyelenggaraan Seminar Nasional Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Energi Bersih menuju Ketahanan Energi Nasional.
Tahun 2100 mendatang Indonesia diperkirakan telah siap untuk memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Di tahun tersebut dari sisi infrastruktur, kesiapan masyarakat, dan seluruh sumber daya energi yang dimiliki telah didayagunakan. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Persatuan Nasional, Dr. Alexander Sonny Keraf, dalam Seminar Pro dan Kontra Nuklir sebagai Energi Alternatif di Fakultas Filsafat UGM, Jumat (8/4). Selain Sonny, hadir pula sebagai pembicara dalam acara tersebut Anggota Dewan Energi Nasional, Dr.Ir. Tumiran, M.Eng serta Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Prof.dr. Hari Kusnanto, Dr.PH.
Kajian Kritis terhadap Pendapat Frank Fisher mengenai Analisis Dampak dan Krisis Lingkungan: ke Arah Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Partisipasi Masyarakat
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berdampak secara sistemik terhadap perkembangan ekonomi hingga ke ranah sosial maupun politik. Perkembangan kemajuan teknologi ini secara logis telah membawa dampak sangat besar, misalnya perkembangan dasar pandangan terhadap dunia modern serta ideologi yang mengubah garis kehidupan tradisional menuju kapitalisme dan sosialisme.