• Tentang UGM
  • Penelitian
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Lingkungan Hidup
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sambutan Kepala PSLH
    • Visi dan Misi
    • Sejarah PSLH UGM
    • Pengelola dan Staff
      • Kepala PSLH
      • Kepala Bidang
      • Bidang Pelatihan dan Kerjasama
      • Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat
      • Bidang Publikasi
      • Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian
      • Bidang Keuangan dan Inventaris Aset
      • Bidang Media dan IT
    • Kegiatan
    • Hubungi Kami
  • Peneliti & Pengajar
  • Pelatihan
    • Agenda Pelatihan
    • World Bank
    • FAQ
  • Resource
    • Opac
    • Info Layanan
    • Referensi
    • Text Book
    • Hasil Penelitian
    • Pengadaan Buku
    • Jurnal
      • Jurnal Umum
      • Jurnal PSLH
    • Penerbitan
    • Buku Tamu
  • Event
    • Hibah Penelitian Mahasiswa Tahun 2023
    • Prosedur Peminjaman Ruang
    • Desa Wisata Pinge
    • Pameran Virtual
    • Pendaftaran Webinar
    • Download
      • Virtual Background Webinar
      • Virtual Background
      • e-Book Tata Kelola Sawit Indonesia
  • Blog
  • Beranda
  • Artikel
  • Suara Dari Lingkungan: Menghargai Konservasi Air di Kebon Tamantirto

Suara Dari Lingkungan: Menghargai Konservasi Air di Kebon Tamantirto

  • Artikel
  • 12 July 2024, 17.14
  • Oleh: faisol.rahman
  • 0

Indonesia membutuhkan para pejuang lingkungan hidup, karena kita berlomba untuk mencegah dan menanggulangi tiga krisis planet (triple planetary crises), yang tak terelakkan dalam menjalani proses pembangunan. Telah banyak tindakan yang dilakukan oleh individu atau organisasi untuk mengambil langkah berani, dengan melindungi dan melestarikan lingkungan hidup serta mempertahankan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Mereka telah memimpin dengan memberi contoh, menantang perilaku, dan menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk turut aktif berperan serta dalam memperjuangkan lingkungan hidup. Spirit perlindungan lingkungan yang dipancarkan oleh para pejuang lingkungan diharapkan menjadi pendorong bagi cita-cita Indonesia, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/ SDGs).

Konservasi Sumber Air di Kebon Taman Tirto

Kebon Tamantirto adalah sebuah kawasan dengan sumber mata air yang berlokasi di dekat sempadan sungai Bedog, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kawasan konservasi kebun tamantirto sebelumnya merupakan area semak belukar, yang dibangun setelah diinisiasi oleh sepasang suami istri, yakni Dimas dan Rina. Hasilnya kebon tamantirto tidak hanya meningkatkan kesadaran konservasi masyarakat untuk menjaga sumber-sumber mata air, namun turut membangkitkan semangata terhadap konservasi sempadan sungai dan kebersihan sungai Bedog.

Photo: Sumber mata air yang dirawat di kebun tamantirto. Pembangunan bak penampung sebagai upaya perlindungan mata air di kebon tamantirto dirintis secara mandiri oleh sepasang suami istri, yakni Dimas dan Rina.

 

Photo: kondisi mata air sebelum menjadi kebon taman tirto

 

Photo: Daerah sempadan sungai Bedog yang lokasinya berdekatan dengan mata air kebon taman tirto.

 

Photo: Kegiatan penanaman pohon oleh mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka penghijauan Sempadan Sungai Bedog di sekitar mata air Kebun Tamantirto. Selain konservasi mata air, pak dimas selaku pengelola kebon tamantirto telah mendorong sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat, mahasiswa dan anak-anak, sehingga turut berperan serta dalam konservasi air, rehabilitasi sempadan sungai serta menjaga sungai dengan berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon, bersih sungai dan penebaran benih ikan di sungai Bedog.

 

Gambar: Seruan peran serta untuk membantu upaya konservasi air di kebon tamantirto (kitabisa.com), “Selamatkan Konservasi Air di Kebon Tamantirto” (https://kitabisa.com/campaign/kebontamantirto).

 

Photo: Warung konservasi Kebon Tamantirto yang mendukung upaya konservasi oleh Pak dimas dan ibu rina, dengan special menunya Black Pizza Kecombrang.

 

Photo: Piagam Penghargaan Lingkungan, kategori Perintis Lingkungan dari Pemerintah Kabupaten Bantul. Seperti penghargaan Kalpataru nasional, program penghargaan lingkungan hidup untuk masyarakat di Kabupaten Bantul merupakan piagam penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Kabupaten Bantul.

Air adalah sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, baik bagi manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Sehingga upaya-upaya yang dilaksanakan oleh masyarakat, mahasiswa dan seluruh stakeholders untuk menjaga sumber-sumber air dan melindungi atau memulihkan ekosistem yang berhubungan dengan air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, akuifer dan danau, adalah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) ke 6, yaitu menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.

Tags: penghargaan lingkungan
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM

Kompleks Gedung PSLH-EFSD UGM, Jl. Kuningan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

   pslh@ugm.ac.id
   +62 (274) 565722, 6492410
   +62 (274) 517863

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY