Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bekerjasama dengan pemerintah Swedia untuk mengembangkan teknik pembangunan berkelanjutan di Indonesia guna menerapkan sistem teknis konstruksi yang ramah lingkungan.
Swedia dikenal sebagai salah satu negara yang paling peduli dengan lingkungan hidup baik dari sisi konstruksi pembangungan maupun dalam hal keseharian masyarakat.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Ahmad Hermanto Dardak mengatakan manfaat terpenting dari penerapan konstruksi berkelanjutan tersebut bukan hanya untuk melindungi sumber daya alam tetapi juga mewujudkan efisiensi energi serta meminimalisir kerusakan lingkungan.
“Melalui kerjasama dengan Swedia ini, kami berharap dapat meningkatkan jumlah infrastruktur yang ramah lingkungan melalui pengembangan dan transformasi kemampuan, alat, serta metode yang akan diemplementasikan di Indonesia,” kata Hermanto dalam kata sambutannya pada seminar Toward Sustainable Construction in Indonesia di Jakarta hari ini. Menurutnya, para pelaksana proyek seringkali hanya memperhatikan konsep biaya, mutu dan waktu tanpa memperhatikan kesadaran akan lingkungan hidup sehingga pembangungan proyek infrastruktur dapat mengubah kondisi dan fungsi alam.
Dia menjelaskan untuk mengimplementasikan konstruksi berkelanjutan tersebut harus dimulai dari perencanaan, desain, hingga pembangunan konstruksinya. Berbagai pihak sebenarnya telah berinisiatif untuk mengimplementasikan konstruksi berkelanjutan. “Seperti green building oleh beberapa kalangan masyarakat konstruksi dan pembangunan Kampus Hijau oleh PU,” ujarnya.
Duta Besar Swedia untuk Indonesia Ewa Polano menyambut baik kesepakatn antara Indonesia dan Swedia dalam penerapan konstruksi berkelanjutan ini sebagai langkah awal kerjasama pembangungan infrastruktur yang ramah lingkungan bagi kedua negara. “MoU ini sangat penting, pemerintah Swedia sebelumnya secara intensif telah melakukan diskusi dengan pemerintah Indonesia melalui Kementerian PU,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pembina Konstruksi Kementerian PU Bambang Goeritno mengatakan saat ini Indonesua memang sedang dalam proses menuju dan mempromosikan penerapan konstruksi berkelanjutan yang mengedepankan konsep green building tersebut. “Industri konstruksi ramah yang hemat energi dibangun tidak dengan cara merusak lingkungan, hal yang menyangkut kelestarian lingkungan ini yang akan lebih populer ke depannya.”
Nantinya, Kementerian PU akan membuat evaluasi mengenai sistem managemen ramah lingkungan yang akan diterapkan oleh pemda terkait. “Semua aspek harus dipikirkan untuk menerapkan pembangunan gedung yang ramah lingkungan,” pungkasnya.
Sumbe: Bisnis.com