Yogyakarta, Senin (28/11) Jaringan kerja sama Pusat Studi Lingkungan yang tergabung dalam Badan Kerja sama Pusat Studi Lingkungan (BK-PSL) melaksanakan Seminar dan Konferensi Nasional dengan tema “Recover Stronger, Protect Greater: Refleksi dan Proyeksi bagi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia”. Seminar dan Konferensi Nasional ini dilaksanakn secara hybrid di auditorium lantai 4 Gedung Sugeng Martopo Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada (PSLH UGM), melalui zoom meeting, serta disiarkan langsung di kanal Youtube PSLH UGM.
Seminar Nasional tersebut dibuka dengan sambutan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama yaitu Bapak Ignatius Susatyo Wijoyo, M.M. Bapak Susatyo menekankan bahwa tema yang akan didiskusikan pada seminar tersebut sangat relevan dengan dinamika isu lingkungan hidup di Indonesia menigngat Indonesia baru saja sukses memegang Presidensi G20.
Seminar ini juga menghadirkan beberapa pembicara seperti Ir. Ary Sudijanto, MSE. yang merupakan Kepala Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pembicara kunci (keynote speaker). Dalam pidatonya, Bapak Ary mengingatkan bahwan dunia sedang menghadapi Triple Planetary Crisis yang terdiri dari aspek darurat iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga meningkatnya polusi dan limbah. Sebagai generasi yang memegang kunci nasib generasi mendatang, beliau mengajak seluruh masyarakat untuk dapat bersama-sama menyelamatkan bumi dari krisis tersebut.
Narasumber lainnya yaitu Bapak Delfinur Rizky Novihamzah selaku Deputi Direktur Bidang Tersier, Direktorat Deregulasi Penanaman Modal, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Dr. Mohammad Pramono Hadi, M.Sc. selaku Kepala Pusat Studi Lingkungan UGM, Dr. Arief Wijaya selaku Program Director of WRI Indonesia, Gan Gan Dirgantara, Ph.D. selaku Kepala Perlindungan Lingkungan dan Sosial PT. Sarana Multi Infrastruktur, dan narasumber pamungkas yaitu Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum selaku Guru Besar Hukum Bisnis Fakultas Hukum UGM. Moderator dalam seminar ini yaitu Drs. Muhadi Sugiono, MA. dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.
Bapak Rizky Novihamzah dari Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal mengatakan bahwa visi Indonesia 2045 yaitu menjadi negara maju. Untuk mencapai cita-cita tersebut kuncinya terletak pada landasan yang dibangun pada 2020 – 2024 dengan target mencapai pertumbuhan ekonomi 6% (Rp.4.983,2 T). Pertumbuhan investasi pun menjadi salah satu landasan penting yang tentu saja harus didukung dengan kelestarian lingkungan hidup untuk menjamin investasi dapat berjalan berkelanjutan. Hal ini juga didukung oleh penyataan Dr. Pramono Hadi yang mengatakan bahwa letak geografis Indonesia membuat negara kita memiliki sumber daya berlimpah dan potensi besar untuk mencapai net zero emission. Namun di sisi lain Dr. Arief Wijaya mengatakan bahwa ekonomi Indonesia masih sangat bergantung pada Sumber Daya Alam (SDA) sehingga kondisi iklim di bumi sangat berdampak pada kenaikan harga barang di pasar Indonesia khususnya. Peran lembaga keuangan menjadi sangat penting untuk turut serta dalam mengawasi pembangunan supaya tetap berkiblat pada pembangunan berkelanjutan. Jadi untuk mencapai tujuan besar Indonesia menjadi negara maju di 2045, Indonesia memiliki segenap potensi dan tantangan tersendiri. Hal ini harus disikapi oleh berbagai pihak, khususnya pemerintah harus melakukan upaya perbaikan tata kelola investasi di Indonesia yang diselaraskan dengan 3 pilar pembangunan berkelanjutan dengan mengadopsi praktik investasi berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). ESG merupakan bentuk kristalisasi dari tiga pilar Pembangunan Berkelanjutan (Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan).
Diskusi selama seminar berlangsung sangat interaktif. Peserta seminar baik di ruang auditorium, zoom meeting maupun kanal Youtube mengemukakan berbagai pertanyaan dan tanggapan atas materi yang disampaikan oleh narasumber. Seminar nasional berhasil ditutup pada pukul 13.15 WIB dilanjutkan dengan Istirahat, sholat dan makan (Ishoma). Pukul 14.15 WIB acara dilanjutkan dengan Konferensi Nasional BK-PSL.
Konferensi ini dihadiri oleh anggota BK-PSL dari seluruh Indonesia secara daring dan luring. Pada konferensi ini berhasil ditetapkan keketuaan baru. Ketua BK-PSL yang mulanya dipegang oleh Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM yaitu Dr. Pramono Hadi, telah berganti kepemimpinan oleh Prof. Dr. Anwar Daud, SKM., M.Kes. dari Universitas Hasanuddin Makassar. Bersama dengan kepemimpinan baru tersebut diharapkan BK-PSL dapat menjadi jaringan PSL yang dapat mewadahi seluruh PSL seluruh Indonesia serta dapat membangun sinergi untuk mewujudkan negeri yang lestari.