Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) adalah instrumen yang sangat penting dalam proses pembangunan. Sebagai “guardian”, instrumen Amdal bertujuan untuk mencegah atau mengendalikan dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap lingkungan hidup. Amdal yang diperkenalkan pertama kali di Amerika melalui Kebijakan Lingkungan Amerika/ NEPA pada tahun 1969 telah berkembang pesat dan menjadi kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang diterapkan secara universal hampir di seluruh dunia. Sebuah survei terhadap 197 yurisdiksi menemukan bahwa Amdal telah diterapkan setidaknya di 183 yurisdiksi sebagai bagian dari sistem tata kelola lingkungan hidup mereka, atau sekitar sembilan puluh tiga persen.
Sedangkan di Indonesia, tonggak awal Amdal sudah dimulai sejak tahun 1982 pasca diterbitkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Lingkungan Hidup yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Seiring berjalan, kebijakan Amdal diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Setelah lebih dari 4 dekade lamanya berbagai dinamika telah terjadi, khususnya pasca terbitnya kebijakan Cipta Kerja untuk meningkatkan daya saing investasi Indonesia melalui fasilitasi dan kemudahan proses perizinan berusaha, yang saat ini diatur dalam UU No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada (PSLH UGM) berinisiatif menyelenggarakan Seminar dengan tema “AMDAL : Yesterday – Today – Tomorrow” yang diselenggarakan di Ruang Auditorium Lantai 4, Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM. Acara yang diselenggarakan menjelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia tersebut, diselenggarakan pada hari Kamis 15 Agustus 2024. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Djati Mardiatno, M.Si. sebagai Kepala PSLH UGM berharap agar seminar yang diselenggarakan dapat menjadi wadah, bagi para nara sumber dan peserta untuk berbagi ilmu pengetahuan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/ SDGs) di Indonesia.
Acara dimoderatori langsung oleh tenaga ahli dari PSLH UGM, Dr. Eko Sugiharto, DEA., turut dihadiri para ahli yang menjadi pembicara, yaitu:
- Ary Sudijanto, MSE. Kepala BBSILHK Kementerian LHK, dengan materi “AMDAL: Yesterday – Today – Tomorrow”;
- Dr. Djati Mardiatno, M.Si., “Sinergi AMDAL dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan”;
- Dr. Dody Prayogo, M.PSt. Ahli Sosiologi Dosen Departemen Sosiologi, FISIP, Universitas Indonesia sekaligus Tim Pakar Penilai AMDAL KLHK, dengan materi “Analisis Dampak Sosial Dalam Perubahan Sosial-Politik”; dan
- Nugroho Indra Windardi, Koordinator Evaluasi Sistem Kajian Dampak Lingkungan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK yang menyampaikan materi “Tinjauan Kritis Amdal di Indonesia”.
Seminar PSLH UGM merupakan wujud tanggung jawab kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Acara seminar ini juga dapat disaksiskan pada saluran youtube pslh ugm (klik disini). Sedangkan materi seminar dapat di diakses pada tautan (klik disini).