Populasi pengguna sepeda di DIY termasuk cukup potensial. Di provinsi ini, tercatat jumlah pengguna sepeda di kalangan mahasiswa mencapai 223.624 orang dan dosen 21.853 orang. Data tersebut belum termasuk karyawan. Beberapa kampus di Yogyakarta juga menempati area yang cukup luas, seperti UGM, UNY, UII, dan UIN Sunan Kalijaga.
Dengan jumlah yang cukup potensial tersebut, area kampus rata-rata terkontrol (mempunyai otoritas) dan relatif sedikit faktor eskternal yang terlibat. Dengan demikian, penggunaan sepeda di dalam kampus, khususnya UGM, dapat menimbulkan dampak ikutan yang tidak sebatas area internal kampus saja, tetapi juga masyarakat di sekitar area kampus. “Pengoptimalan sepeda kampus ini juga akan meningkatkan visibilitas jumlah pengguna, sekaligus menarik bagi pengambil kebijakan (politisi) untuk memberikan dukungan,” kata peneliti pada Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Juhri Iwan Agriawan, dalam Diskusi Bulanan Pengembangan Transportasi Sepeda di Kampus, yang digelar di Pustral UGM, Kamis (29/9).
Iwan menambahkan keberadaan mahasiswa serta civitas kampus dapat berperan sekaligus menjadi promoter program yang hebat karena kemampuan producing information di media seperti internet, media massa dsb. Iwan yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Perencana Sepeda Kampus UGM tersebut menjelaskan data penggunaan sekitar 200 sepeda kampus di UGM menunjukkan perjalanan internal antar zona jumlahnya masih sangat rendah, berkisar 0,135 perjalanan/orang. Sedangkan perjalanan internal di dalam kampus UGM berjumlah 5.776 perjalanan, separuhnya perjalanan antara kampus timur ke kampus barat maupun sebaliknya mencapai 2.891 perjalanan.
“Memang masih kurang dari 1 perjalanan dalam satu zona. Disamping itu juga banyak terdapat lalu-lintas non UGM,”katanya.
Program sepeda kampus di UGM, kata Iwan, terbuka untuk terus dikembangkan apalagi Kota Yogyakarta juga telah mengadakan program sepeda Segosegawe (sepeda untuk sekolah dan kerja). Langkah ini juga akan semakin memberikan dukungan bagi berkembangnya program sepeda kampus di UGM. Saat ini setidaknya lebih dari 100 grup pesepeda terlibat dengan lebih dari 3200 anggota di dalamnya.
Sementara itu dalam diskusi tersebut juga mencuat beberapa masukan bagi pengembangan sepeda kampus UGM. Dyo, mahasiswa Sekolah Vokasi Jurusan Teknik Sipil 2009 berharap agar jalur sepeda terutama di Sekolah Vokasi bisa dipermudah sehingga tidak harus berputar. Selain itu untuk aktifitas menuju kampus UGM sisi timur dinilai cukup berbahaya karena harus melintas Jalan Kaliurang yang relatif ramai dan padat.
“Karena lalu-lintas yang ramai, padat, dan banyak yang ngebut naik kendaraan kita jadi takut untuk menyeberang jalan ketika naik sepeda,”kata Dyo.
Adisupo, salah satu wartawan yang sering bersepeda di dalam kampus UGM berharap agar pengguna sepeda bisa diberikan fasilitas untuk menambah keamanan dan kenyamanan selama menggunakan sepeda. Ia mencontohkan waktu lama pinjam sepeda yang hanya terbatas sekitar 30 menit dirasakan masih kurang.
Lain lagi dengan Mayong, staf pengajar dari Fakultas Kehutanan UGM ini berharap agar pengelola sepeda kampus UGM bisa menjaga semangat bagi civitas akademika untuk tetap bersemangat bersepeda setiap hari meskipun terus berganti tahun.
Menanggapi beberapa masukan tersebut, staf Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset (DPPA) UGM, Aminudin Arhab mengatakan bahwa program sepeda kampus di UGM akan terus dibenahi dan dikembangkan. Baik itu tentang jumlah sepeda, jalur, lama peminjaman, pengaturan lahan parkir dsb.
Sumber: Humas UGM