Sebanyak 16 Mahasiswa S2 program Tropical and International Forestry, Georg-August University Goettingen (GAUG) Jerman melakukan praktik lapangan di Wanagama. Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut MoU antara UGM dengan GAUG. Dipilihnya Wanagama sebagai tempat praktik lapangan, mengingat sejarah panjang keberhasilan rehabilitasi hutan tropik dengan melibatkan masyarakat setempat. Selain itu keberhasilan hutan di Wanagama menjadi model pembangungan hutan rakyat di Indonesia.
Wakil Dekan bidang Penelitian, Kerjasama, Mahasiswa dan Alumni, Dr. Satyawan Pudyatmoko, S. Hut, M.Agr.Sc menuturkan 16 mahasiswa S2 Program tropical and Internayional Forestry GAUG, ini berasal dari Jerman, Myanmar, Vietnam, China, Ethiopia, Nepal, Indonesia dan beberapa negara di Amerika Latin. Adapun tujuan melakukan praktik lapangan guna menyusun rencana pengelolaan hutan berdasarkan multifungsi hutan ditinjau dari aspek ekologi, sosial, ekonomi dan pendidikan serta penelitian.
Diungkapkan dalam praktik lapangan masing-masing mahasiswa diwajibkan membuat proyek yang bersifat individual sesuai dengan minat masing-masing. “Mahasiswa-mahasiswa berada di Wanagama mulai tanggal 13 November sampai 13 Desember 2011, selama di lapangan mereka didampingi dua supervisor dari Jerman yaitu Prof. Dr. Hans Hoeffle dan Dr. Sophie Graefe, serta beberapa dosen Fakultas Kehutanan UGM yang mencakup 11 disiplin ilmu,” ungkap Pudyatmoko di Fakultas Kehutanan UGM, Senin (21/11) saat memberi keterangan.
Para dosen Fakultas Kehutanan UGM, kata Pudyatmoko, dalam kegiatan ini terlibat dalam pembimbingan mahasiswa dalam bentuk pemberian masukan untuk penyusunan proposal kegiatan, ceramah serta review hasil kegiatan. “Yang menarik mahasiswa-mahasiswa baik S2 tersebut maupun mahasiswa S2 Fakultas Kehutanan saling berinterkasi aktif dalam diskusi untuk pengambilan data dan melakukan interview dengan masyarakat sekitar Wanagama. Saya berharap dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa Jerman dan UGM saling bisa memperkaya pengetahuan dan pengalaman dalam ilmu kehutanan tropik,” katanya.
Sumber: Humas UGM