• Tentang UGM
  • Penelitian
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Lingkungan Hidup
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sambutan Kepala PSLH
    • Visi dan Misi
    • Sejarah PSLH UGM
    • Pengelola dan Staff
      • Kepala PSLH
      • Kepala Bidang
      • Bidang Pelatihan dan Kerjasama
      • Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat
      • Bidang Publikasi
      • Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian
      • Bidang Keuangan dan Inventaris Aset
      • Bidang Media dan IT
    • Kegiatan
    • Hubungi Kami
  • Peneliti & Pengajar
  • Pelatihan
    • Agenda Pelatihan
    • World Bank
    • FAQ
  • Resource
    • Opac
    • Info Layanan
    • Referensi
    • Text Book
    • Hasil Penelitian
    • Pengadaan Buku
    • Jurnal
      • Jurnal Umum
      • Jurnal PSLH
    • Penerbitan
    • Buku Tamu
  • Event
    • Hibah Penelitian Mahasiswa Tahun 2023
    • Prosedur Peminjaman Ruang
    • Desa Wisata Pinge
    • Pameran Virtual
    • Pendaftaran Webinar
    • Download
      • Virtual Background Webinar
      • Virtual Background
      • e-Book Tata Kelola Sawit Indonesia
  • Blog
  • Beranda
  • Berita
  • Kondisi Lingkungan Indonesia Memprihatinkan

Kondisi Lingkungan Indonesia Memprihatinkan

  • Berita
  • 24 May 2011, 21.54
  • Oleh:
  • 0

Staf Khusus Kementrian Negara Lingkungan Hidup Gusti Nurpansyah mengatakan, secara umum kondisi lingkungan di Indonesia sangat memprihatinkan. Secara nasional indeks lingkungan hidup nasional hanya 59,79 persen. Jawa Barat sebagai bagian di dalamnya juga termasuk dalam provinsi dengan kualitas lingkungan yang juga buruk.

“Indeks lingkungan hidup Jawa Barat ada di urutan 25 dari 33 provinsi di Indonesia, yakni 49,69 persen. Sementara pulau Jawa merupakan pulau yang indeks lingkungan hidupnya paling jelek yakni 54,41 persen,” ungkapnya.

Dilihat dari kualitas air, kata Gusti, Jawa Barat ada di angka 15,33. Artinya kualitas air di Jawa Barat cukup memprihatinkan. Sementara kualitas udara masih sedikit lebih baik yakni 95,66. “Tutupan hutan Jawa Barat sekitar 38,69. Masih di atas peraturan UU yang minimal 30 persen tutupan hutannya,” katanya.

Menurut Gusti, kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak. Bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat secara umum termasuk juga kalangan akademisi dan sekolah. “Secara keseluruhan, degradasi lingkungan terburuk ada di DKI Jakarta. Butuh kesadaran bersama untuk memperbaiki kondisi ini,” ucapnya.

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags: kelestarian lingkungan
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM

Kompleks Gedung PSLH-EFSD UGM, Jl. Kuningan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

   pslh@ugm.ac.id
   +62 (274) 565722, 6492410
   +62 (274) 517863

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY