Dari waktu ke waktu dampak emisi gas rumah kaca, khususnya akibat pembakaran batubara, minyak dan gas, terus meningkat. Di sisi lain, upaya untuk mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim tidak memadai. Sementara itu WHO telah menegaskan bahwa perubahan iklim akan mengganggu pelbagai aspek penting yang mendukung kesehatan manusia, antara lain meliputi udara dan air yang bersih, pasokan makanan yang cukup, aman dan bergizi, tempat tinggal yang aman dan bebas penyakit.
Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UGM, Prof. dr. Hari Kusnanto Josef, Dr.PH. mengatakan dengan kondisi tersebut maka dibutuhkan strategi, kebijakan dan program-program yang bertujuan untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim, sehingga manusia tidak dirugikan bahkan mampu memanfaatkannya untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan demikian perubahan iklim tidak bisa hanya dianggap sebagai masalah lingkungan atau pembangunan semata-mata. Kesehatan dan well-being seluruh populasi manusia akan semakin terancam,” papar Hari di sela-sela persiapan Annual Scientific Meeting (ASM) 2012 di Gedung Grha Wiyata, Fakultas Kedokteran UGM, Rabu (22/2).
Hari yang juga ketua panitia ASM 2012 memandang masyarakat belum peduli dalam melakukan adaptasi kesehatan seiring dengan perubahan iklim yang terjadi. Akibatnya, dampak yang timbul dari perubahan iklim terhadap kesehatan semakin hebat. Ia mencontohkan kasus kekeringan yang meluas di beberapa daerah sehingga suplai pangan terganggu.
“Suplai pangan terganggu maka kesehatan pun ikut terganggu. Belum lagi kalau misalnya musim hujan berkepanjangan. Nah, sanitasi yang terganggu karena tidak diantisipasi sebelumnya maka munculah sakit diare,” kata Hari.
Kondisi ini juga menarik perhatian kalangan akademisi serta profesi kesehatan untuk ikut memberikan solusi melalui ASM 2012. Annual Scientific Meeting (ASM) 2012 merupakan kegiatan ilmiah yang setiap tahun diadakan oleh KAGAMA Kedokteran sejak tahun 2008. Menurut Hari jumlah peserta ASM dari tahun ke tahun terus meningkat. Jika di tahun 2008 jumlah peserta ASM sebanyak 2500, kemudian naik menjadi 2800 di tahun 2009 dan 2010 lalu.
Acara digelar dari tanggal 25 Februari-22 Maret 2012 dalam bentuk seminar dan workshop. Beberapa topik seminar dalam ASM 2012 antara lain promosi kesehatan dalam adaptasi terhadap perubahan iklim, RS Tanggap Bencana dalam penanggulangan perubahan iklim, dan penyakit infeksi tropic dalam perubahan iklim.
ASM 2012 yang diadakan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran UGM ke-66 dan HUT RSUP Dr.Sardjito ke-30 itu nantinya akan diikuti oleh para alumni Fakultas Kedokteran, mahasiswa S1, S2, S3 hingga masyarakat umum.
Sumber: Humas UGM