Bumiku yang bulat sebulat tekadku untuk selalu melayani kamu. Seutuh setiamu untuk mensejahterakan aku. Engkau ku injak tidak pernah mengelak, jika kulibas dengan motor dengan mobil hondra freed tidak pernah membalas. Engkau ku sakiti tetap saja selalu berbakti. Babatan cangkul, traktor atau luku menorah luka di punggungmu tak pernah engkau hiraukan. Perutmu kurobek kusingkapkap kuambil seluruh isinya kugunakan dengan rakusnya engkau tetap setia.
Sepenggal puisi tersebut merupakan bagian dari orasi peringatan hari bumi yang disampaikan oleh “Kuriman” Sepnu Heryanto, tokoh drama Mbangun Deso yang juga pegawai pada Fakultas Geografi UGM , Kamis (21/4) di Fakultas Geografi UGM. Melalui puisi yang dibuatnya, ia menghimbau segenap warga Fakultas Geografi untuk bersikap arif dan bijak terhadap bumi yang semakin hari semakin tua dan mengalami berbagai kerusakan.
Sementara Dekan Fakultas Geografi UGM Prof. Dr. Suratman, M.Sc., dalam sambutannya menyebutkan Fakultas Geografi saat ini tengah mengupayakan sejumlah cara untuk menyelamatkan bumi dan lingkungan hidup. Salah satunya dengan mengembangkan sekolah berbasis mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan (swaliba). “Swaliba diharapkan bisa membangkitkan pendidikan untuk kesadaran tanggap dan tangguh terhadap bencana. Bencana sesering apapun kalau pengetahuan kebencanaannya bagus maka kita akan selamat,” kata Suratman.
Beberapa sekolah yang telah menerapkan kurikulum berbasis mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan adalah SD Nogopuro, SMP 1 Sleman, dan SMA 2 Klaten. “Swaliba juga akan dirintis di sejumlah sekolah di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Banjarmasin dan Kupang. Targetnya tahun depan bisa ada di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Swaliba dirilis secara resmi secara bersamaan dengan acara pembukaan peringatan hari bumi (21/4). Peluncuran Swaliba ditandai dengan penandatanganan prasasti swaliba oleh Dekan Fakultas Geografi. Dalam kesempatan tersebut turut diserahkan buku pedoman swaliba, peta dan poster jalur evakuasi bencana gempa kepada perwakilan mahasiswa dan staf Fakultas Geografi UGM.
Dalam rangka memperingati hari bumi yang jatuh pada 22 April dan hari lingkungan hidup pada 5 Juni mendatang fakultas Geografi menggelar serangkaian acara selama tiga bulan berturut-turut. Beberapa diantaranya adalah penanaman 1.000 pohon di bantaran Kali Kuning, bakti sosial di dusun Glagahharjo (22/4), Aksi simpatik hari bumi di Bunderan UGM (24/4), dan talkshow ‘Iqra: Membaca Alam dan Bumi” (27/4).
Berikutnya di bulan Mei diadakan sejumlah acara seperti bersih desa dan volcano tour (1-5/5), penelitian studi huntara korban Merapi (1-15/5), dan pameran desain grafis dan foto (22/5). Kemudian simulasi tanggap bencana (26/5), pentas teater bumi “WIT” di TBY (28/5), serta filed trip di Bayat, Klaten (28-29/5).
Sementara di bulan Juni digelar kompetisi orasi lingkungan (3-5/6), konser music “Eartherity Fest” 2011 (5/6), dan talkshow “Climate Under Our Hand”
Sumber: Humas UGM