Fakultas Kehutanan UGM menyelenggarakan Praktik Pengenalan Kehutanan 2012 (PPK 2012) untuk mahasiswa angkatan 2011. Acara dilaksanakan pada 25-28 Januari 2012 dan diikuti oleh 283 mahasiswa dengan 28 dosen pembimbing lapangan (DPL). Seperti disampaikan Dr. Priyono Suryanto selaku Ketua Panitia PPK 2012, kegiatan ini dilaksanakan di Hutan Pendidikan Wanagama I Gunung Kidul, serta unit-unit kerja hutan di bawah BKSDH dan Dishutbun DIY. Selain itu juga hutan rakyat yang berkembang di sekitar Wanagama dan hutan mangrove di muara Sungai Oya dan Opak, Dusun Baros, Bantul.
Kegiatan
Pemerintah akan menyediakan 45 persen lahan Kalimantan sebagai paru-paru dunia, yang wilayahnya masuk dalam Heart of Borneo. UGM sendiri ikut dalam pengelolaan kawasan ini bersama dengan WWF Indonesia. Wakil Ketua Kelompok Kerja Nasional Heart of Borneo, Ir. Hartono mengatakan penyediaan lahan itu sudah dipertegas dalam Perpres Nomor 3 Tahun 2012. Menurutnya, aturan harus dianggap sebagai peluang dan dukungan bagi implementasi program konservasi dan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan. “Saat ini peran pemerintah baik di level nasional, daerah maupun stake holder terkait demi kepentingan kawasan jantung Kalimantan,” katanya dalam workshop bertajuk Pendekatan Multi-Disiplin dalam Mengembangkan Paradigma Pembangunan yang berkeperpihakan di Kawasan Heart of Borneo, di Fakultas Kehutanan UGM, Kamis (25/1).
Fakultas Peternakan UGM saat ini tengah meneliti penggunaan bio mulsa di lahan berpasir di Pantai Congot, Desa Jangkaran, Temon, Kulonprogo sebagai alternatif pengganti mulsa plastik dalam bercocok tanam. Bio mulsa yang dimaksud berupa sisa jerami/ pakan yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh ternak, atau dalam bahasa jawa disebut dengan “rapen”.
Hidup sehat memerlukan lingkungan yang bebas dari pencemaran. Salah satu instrumen untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan lingkungan adalah PROPER. Rumah Sakit merupakan salah satu tempat menyehatkan orang sakit, perlu mengevaluasi kinerja pengelolaan lingkungannya, apakah program yang telah dilakukan telah terhindar dari pencemaran yang berasal dari B3, limbah B3, limbah medis, dll.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari CIRAD Agricultural Research for Development, Perancis hari Kamis (19/12) lalu. Dalam kunjungan tersebut hadir dari pihak CIRAD yaitu Dr. Gilles St Martin (CIRAD Director for Southeast Asian Island Countries) dan Dr. Francois Rogers (CIRAD Head of Animal and Emerging Risk Diseases Unit). CIRAD merupakan pusat riset Perancis yang bekerjasama dengan negara-negara berkembang di dunia untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah- masalah pertanian dan perkembangan internasional. UGM bersama dengan IPB dan Unair dipilih sebagai mitra kerjasama untuk wilayah Indonesia.
Rencana UGM untuk mengembangkan nangka sebagai tanaman budaya di Yogyakarta disambut baik oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo. Menurut Bupati, buah nangka tidak hanya berguna sebagai bahan baku membuat gudeg namun juga kayu pohon tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan perkakas dan mebel. “Pengusaha mebel kayu nangka perlu kita dorong ke arah itu,” kata Bupati dalam diskusi yang berlangsung di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Selasa (24/1).
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.300512033334417.100998.185936071458681&type=3