Diperkirakan lebih dari 200 penyakit zoonosis (infeksi penyakit hewan ke manusia) dan 25 penyakit hewan menular strategis baru ditemukan di Indonesia yang dianggap mengancam kesehatan masyarakat. Beberapa diantaranya, rabies, avian influenza, anthrax, leptospirosis, hingga toxoplasmosis. Namun demikian, penyampaian informasi mengenai kejadian penyebaran dan penularan wabah penyakit dari hewan ke manusia belum sepenuhnya disampaikan pada masyarakat karena adanya kepentingan politik masing kepala daerah dan lemahnya pengambilan kewenangan veteriner secara kelembagaan. “Belum semua informasi zoonosis disampaikan kepada masyarakat, karena panjangnya birokrasi dalam penyampaian informasi veteriner ini,” kata Dekan FKH UGM, Dr. drh. Joko Prastowo dalam Diskusi Kajian Otoritas Veteriner di Indonesia, Rabu (4/12).
Kegiatan
[fbalbum url=https://www.facebook.com/media/set/?set=a.642565639129053.1073741869.185936071458681&type=1; uploaded=6 limit=6]
The symposium focus on the current knowledge and knowledge gaps, share research results and experiences on mitigation and adaptation and discusses research and policy needs in relation to the-state-of-the-art knowledge base.
Deputi I KLH Bidang Tata Lingkungan, Drs. Imam Hendargo. MA, membahas Kebijakan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan LH (RPPLH) Nasional. Ia membuka dengan mengutip berita dari KOMPAS “yang paling bertanggung jawab dalam merubah alam dan lingkungan adalah manusia, maka dari manusialah harus dimulai perubahan tersebut, baik secara sosial, ekonomi dan politik”.
Dalam rangka Dies Natalis ke-64, UGM kembali menggelar Research Week untuk menampilkan karya penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan layanan UGM yang meliputi hasil penelitian seluruh fakultas dan pusat studi, juga beragam layanan universitas seperti TI dan perpustakaan. Pameran akan diselenggarakan di Grha Sabha Pramana Lt. 1 pada tanggal 13-17 November 2013.
Paradigma baru sektor pertanian melalui pengelolaan sumber daya lahan, sumber daya air, sumber daya hayati (hewan dan tanaman) dan sumber daya lingkungan serta sumber daya manusia secara optimal, diharapkan mampu mengangkat derajat dan harkat seluruh pemangku kepentingan pertanian. Bahwa keseimbangan produksi dan konsumsi menjadi salah satu poin yang harus dikembangkan sehingga dalam satu kesatuan lahan tersebut mampu memproduksi pangan, pakan, papan, pupuk, energi, obat herbal, lingkungan hidup, keindahan, kenyamanan dan pendukung kehidupan lainnya.
[fbalbum url=https://www.facebook.com/media/set/?set=a.585103438208607.1073741849.185936071458681&type=3&uploaded=10 limit=12]