Setelah lama diwacanakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) No 5 tahun 2011 tentang pengamanan produksi beras nasional dalam menghadapi cuaca ekstrem. Inpres yang terbit pada 2 Maret lalu itu diarahkan untuk 11 kementerian terkait, Kepala Kepolisian RI, Panglima TNI, Badan Metereologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pertanahan Nasional (BPN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Gubernur dan Wali Kota.
Berita
Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia yang andal dalam bidang pengelolaan energi. Hal itu menyebabkan persoalan energi nasional tak pernah kunjung usai hingga saat ini. Melimpahnya cadangan sumber energi tidak serta-merta dapat dinikmati langsung oleh masyarakat, melainkan lebih banyak diatur oleh negara lain. “Kita memiliki orang-orang yang cerdas, tapi persoalan energi masih tertatih-tatih,” kata Dekan Fakultas Teknik UGM yang sekaligus Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Dr. Ir. Tumiran, dalam Seminar Pengembangan SDM Bidang Energi menuju Ketahanan Energi, yang diselenggarakan di Sekolah Pascasarjana UGM, Selasa (12/4).
Meningkatnya emisi CO2 secara terus-menerus menjadi keprihatinan mendalam para pakar lingkungan. Protokol Kyoto tahun 1999 hingga kini belum mampu menjadi instrumen bagi pengendalian emisi di dunia. Bahkan, Amerika sebagai penyumbang emisi CO2 terbesar kedua di dunia, yang mencapai 5,8 miliar ton per tahun, belum juga menandatangani Protokol tersebut. Demikian pula dengan China sebagai penyumbang emisi terbesar di dunia, yang mencapai 6,5 miliar ton per tahun. “Indonesia sendiri, jumlah total emisi CO2 di tahun 2000 mencapai 1,4 miliar ton atau mencapai 5,9% dari tingkat emisi CO2 di dunia,” ujar Prof. Dr. Jumina di Pusat Studi Energi UGM, Senin (11/4), menjelang penyelenggaraan Seminar Nasional Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Energi Bersih menuju Ketahanan Energi Nasional.
Tahun 2100 mendatang Indonesia diperkirakan telah siap untuk memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Di tahun tersebut dari sisi infrastruktur, kesiapan masyarakat, dan seluruh sumber daya energi yang dimiliki telah didayagunakan. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Persatuan Nasional, Dr. Alexander Sonny Keraf, dalam Seminar Pro dan Kontra Nuklir sebagai Energi Alternatif di Fakultas Filsafat UGM, Jumat (8/4). Selain Sonny, hadir pula sebagai pembicara dalam acara tersebut Anggota Dewan Energi Nasional, Dr.Ir. Tumiran, M.Eng serta Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, Prof.dr. Hari Kusnanto, Dr.PH.
Indonesia’s State Electricity Company (PLN) was not interested in developing a nuclear power plant because it was not efficient, the company’s CEO said. At the same time, Indonesia was rich in other alternative energy sources though they were not yet used optimally, PLN President Director Dahlan Iskan said here Wednesday.
Selasa, 5 April 2011, bertempat di Ruang A, BAPPEDA Provinsi DIY berlangsung rapat koordinasi penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs Provinsi DIY. Rapat koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari terbentuknya Tim Penyusun RAD Pencapaian Target MDGs Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan SK Gubernur Nomor 26/TIM/2011 tanggal 11 Maret 2011.
Komunitas Kali Boyong Selatan (KKBS) bersama dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta III, pada Senin, 4 April 2011, mengadakan kegiatan Sarasehan “Kualitas dan Kuantitas Air di Sekitar Kita”. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia 2011, sekaligus untuk berdiskusi dan mengkaji secara bersama-sama, dampak erupsi Gunungapi Merapi terhadap kualitas dan kuantitas air tanah di sekitarnya.