Sebanyak 37 peserta Pelatihan Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL Tipe B) PSLH-UGM Angkatan ke-52, yang berasal dari seluruh Indonesia, berkunjung untuk lakukan praktek lapangan di wilayah Kabupaten Bantul. Kedatangannya diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul di Pendopo Parasamya, Senin (18/4).
Berita
From Bapedalda Morotai, posted by Aditya L Ramadona on 4/18/2011 (3 items)
Generated by Facebook Photo Fetcher
Harimau Sumatera merupakan satu-satunya dari subspecies Harimau yang masih tersisa di Indonesia. Sementara Sub species harimau jawa dan harimau bali sudah punah. Kendati demikian, harimau sumatera kini terancam mengalami hal yang sama. Populasinya semakin menurun seiring maraknya perdagangan ilegal satwa liar dan deforestasi hutan. Diperkirakan, jumlah populasi harimau sumatera kini tinggal tersisa 7 persen di masing-masing habitatnya.
Terjadinya migrasi (perpindahan) penduduk dari sebuah tempat/negara ke tempat lain dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Pola perubahan migrasi ternyata tidak hanya terbatas pada faktor demografi saja, namun cukup kompleks mulai dari ekonomi, politik, konflik hingga perubahan iklim.
Banyak pihak dinilai masih kurang memberi perhatian pada upaya pemenuhan kebutuhan listrik di daerah pesisir. Namun peneliti Pusat Studi Energi UGM, Drs. Sudiarto, MS menjadi segelintir orang yang peduli terhadap permasalahan tersebut. Hampir tiga tahun, ia berupaya memecahkan masalah tersebut dengan membuat prototipe generator listrik berdaya 200 watt hingga 500 watt.
Setelah lama diwacanakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) No 5 tahun 2011 tentang pengamanan produksi beras nasional dalam menghadapi cuaca ekstrem. Inpres yang terbit pada 2 Maret lalu itu diarahkan untuk 11 kementerian terkait, Kepala Kepolisian RI, Panglima TNI, Badan Metereologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pertanahan Nasional (BPN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Gubernur dan Wali Kota.
Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia yang andal dalam bidang pengelolaan energi. Hal itu menyebabkan persoalan energi nasional tak pernah kunjung usai hingga saat ini. Melimpahnya cadangan sumber energi tidak serta-merta dapat dinikmati langsung oleh masyarakat, melainkan lebih banyak diatur oleh negara lain. “Kita memiliki orang-orang yang cerdas, tapi persoalan energi masih tertatih-tatih,” kata Dekan Fakultas Teknik UGM yang sekaligus Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Dr. Ir. Tumiran, dalam Seminar Pengembangan SDM Bidang Energi menuju Ketahanan Energi, yang diselenggarakan di Sekolah Pascasarjana UGM, Selasa (12/4).