Direktorat Penyerasian Lingkungan Kementrian Tenagakerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) RI melakukan kunjungan studi banding ke Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM, 28 Maret lalu. Dalam kunjungan tersebut diikuti sebanyak 60 orang pejabat eselon II beserta staf.
Swedia menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah Kota Yogyakarta menjajaki kerjasama dalam pengembangan sustainable city atau kota dengan penataan lingkungan berkelanjutan melalui tukar pengalaman manajemen pengelolaan sampah, pemanfaatan energi terbarukan, dan penataan konstruksi bangunan ramah lingkungan. Hal itu mengemuka dalam pertemuan kunjungan Menteri Bidang Kerjasama Pembangunan Swedia, Gunilla Carlsson dengan Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., Kamis (28/3) di kampus Universitas Gadjah Mada.
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.526903010695317.1073741831.185936071458681&type=3
Secara umum solusi tepat untuk mengatasi kebutuhan energi masa depan adalah dengan memanfaatkan sumber-sumber energi terbarukan berasal dari sumber energi angin, sinar matahari, gelombang laut, potensial air, biomassa, minyak nabati dan lain-lain. Sayang energi yang dihasilkan dari angin, sinar matahari, gelombang laut, potensial air, termasuk panas bumi yang melimpah di Indonesia memiliki kelemahan.
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.526904100695208.1073741832.185936071458681&type=1
Minum air kemasan untuk kebutuhan sehari-hari. 20 atau 25 tahun lalu kondisi tersebut mungkin tidak ada dalam bayangan kita. Namun, saat ini suka atau tidak suka hal itu terjadi pada hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia. Baik itu di kota besar hingga kota-kota kecil masyarakatnya tidak bisa lepas untuk mengkonsumsi air kemasan untuk kebutuhan sehari-hari. Ini terjadi karena kualitas air sumur yang jelek bahkan tercemar sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.522921874426764.1073741830.185936071458681&type=1