Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM diundang sebagai Narasumber dalam acara Raimuna Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2024 yang diadakan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY dalam hal ini Dewan Kerja Pramuka dan Pramuka Pandega DIY pada tanggal 22 s.d 25 Agustus 2024, dalam kegiatan Raimuna tersebut diadakan seminar “Seminar Peduli Lingkungan” yang dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Agustus 2024 dan kegiatan “Ketrampilan Pengolahan Sampah” yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024. Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY mengundang Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH UGM) yang diwakili oleh Bapak Iqmal Thahir, M.Si selaku tenaga ahli dari PSLH UGM. Hal ini sebagai komitmen PSLH UGM dalam mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) ke SDGs ke-4, yaitu ‘Pendidikan Bermutu’ dalam hal ini melalui “Seminar Peduli Lingkungan” dan “Ketrampilan Pengelolaan Sampah”.
Karst membentang seluas 12% di permukaan bumi. Bentang alam karst terbentuk akibat pelarutan air pada batu gamping dan/ atau dolomit. Istilah karst awalnya digunakan untuk menggambarkan wilayah batu kapur di perbatasan Slovenia dan Italia, namun kini secara luas digunakan oleh ahli geosains dan pihak lain untuk menunjukkan wilayah dengan bentang alam dan hidrologi khas yang dikembangkan pada batuan dengan kelarutan tinggi. Karakteristik khas tersebut dicirikan melalui pergerakan air bawah tanah di sepanjang aliran (channels) yang semakin membesar karena pelarutan batuan; bila jalur aliran tersebut semakin membesar untuk aliran turbulen (umumnya pada lebar rongga sekitar 10 mm), jalur aliran tersebut disebut saluran (conduits). Seiring berjalannya waktu, beberapa saluran air semakin membesar menjadi lorong-lorong yang dapat dijelajahi manusia, yang disebut gua.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) adalah instrumen yang sangat penting dalam proses pembangunan. Sebagai “guardian”, instrumen Amdal bertujuan untuk mencegah atau mengendalikan dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap lingkungan hidup. Amdal yang diperkenalkan pertama kali di Amerika melalui Kebijakan Lingkungan Amerika/ NEPA pada tahun 1969 telah berkembang pesat dan menjadi kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang diterapkan secara universal hampir di seluruh dunia. Sebuah survei terhadap 197 yurisdiksi menemukan bahwa Amdal telah diterapkan setidaknya di 183 yurisdiksi sebagai bagian dari sistem tata kelola lingkungan hidup mereka, atau sekitar sembilan puluh tiga persen.
Kamis (26/07) pukul 09.00 WIB Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM menerima kunjungan kerja dari Autoridade Nacional de Licensiamento Ambiental, Instituto Publico (ANLA.IP) Timor Leste yang dilaksanakan di Ruang Rapat lantai 1 PSLH UGM. Perwakilan dari ANLA.IP di hadiri oleh Presiden ANLA.IP yaitu Ir. Maximiano Maria Gusmao de Oliveira dan General Coordinator for Environment ANLA.IP yaitu Alves Gomes Martins. Sedangkan dari PSLH dalam acara kunjungan kerja tersebut dihadiri oleh Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup yaitu Prof. Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si., Sekretaris Pusat Studi yaitu Hasrul Hanif, S.IP., M.A., Ph.D. dan Koordinator Bidang Pelatihan yaitu Dr. Endang Astuti, M.Si. serta beberapa staf peneliti Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM.
Selasa (15/07) Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM melakukan audiensi dan koordinasi terkait rencana Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi. PSLH UGM melakukan audiensi dan koordinasi ke Yayasan Lingkungan Setempat yaitu Emvitrust Indonesia dan ke Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi.
Audiensi dan koordinasi di adakan di Banyuwangi pada hari Selasa dan Rabu dengan perwakilan dari PSLH UGM yaitu dari Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Emvitrust sebagai lembaga yayasan sosial yang bergerak di bidang lingkungan dan pariwisata berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat lokal berpotensi menjadi partner strategis PSLH UGM dalam melaksanakan Pengabdian Masyarakat. Selain itu Tim Pusat Studi Lingkungan Hidup juga melakukan audiensi ke Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi untuk mendapatkan informasi-informasi terkait permasalahan lingkungan yang membutuhkan penanganan di Kabupaten Banyuwangi
Kamis (18/07) pukul 10.30 WIB Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM mendapat kunjungan Pembelajar dari Wisma Bahasa yang dilaksanakan di Ruang Rapat lantai 1 PSLH UGM. Pembelajar dari Wisma Bahasa yang berkunjung ke PSLH tersebut berasal dari Amerika yang bernama Ms. Georgina Harley-Cavanough yang didampingi oleh satu staf Pengajar dari Wisma Bahasa. Perwakilan dari PSLH yang menemui tamu tersebut yaitu saudara Galih Dwi Jayanto, Faisol Rahman, dan Rahula Hendro. Hal ini sebagai komitmen PSLH UGM dalam mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) ke SDGs ke-4, yaitu ‘Pendidikan Bermutu’.
Indonesia membutuhkan para pejuang lingkungan hidup, karena kita berlomba untuk mencegah dan menanggulangi tiga krisis planet (triple planetary crises), yang tak terelakkan dalam menjalani proses pembangunan. Telah banyak tindakan yang dilakukan oleh individu atau organisasi untuk mengambil langkah berani, dengan melindungi dan melestarikan lingkungan hidup serta mempertahankan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Mereka telah memimpin dengan memberi contoh, menantang perilaku, dan menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk turut aktif berperan serta dalam memperjuangkan lingkungan hidup. Spirit perlindungan lingkungan yang dipancarkan oleh para pejuang lingkungan diharapkan menjadi pendorong bagi cita-cita Indonesia, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/ SDGs).