Saat ini, berbagai wilayah di dunia tengah dilanda krisis energi, keterbatasan pasokan air, hingga ancaman tata ruang dan wilayah yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Dengan kondisi tersebut, pengelolaan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkelanjutan mendesak untuk dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Hal ini menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan Center for Natural Resources and Development (CNRD) di UGM, Selasa (25/10).
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.251997794852508.91505.185936071458681&type=3
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM, menerima penghargaan sebagai pusat unggulan dunia dalam hal pengurangan risiko bencana longsor berbasis masyarakat. Penghargaan sebagai World Center of Excellence for Community-based Landslied Disaster Risk Reduction diberikan oleh International Program on Landslide and United Nation International Strategy for disaster Risk Reduction. Penganugerahan penghargaan dilakukan bersamaan dengan konferensi bencana longsor yang dihadiri 80 negara di dunia, 3 Oktober 2011 di Kantor Pusat FAO, Roma.
Fakultas Kehutanan (FKT) UGM mendesak dilakukan pemantapan tata kelola hutan sebagai kunci pengelolaan hutan lestari. Pasalnya, laju kerusakan hutan di Indonesia cukup tinggi, mencapai 1,08 juta hektar per tahun. Lemahnya tata kelola hutan ditengarai akibat masih buruknya pengelolaan sumber daya hutan sejak digulirkan otonomi daerah. “Banyak kasus di lapangan, otonomi daerah yang tidak dibarengi profesionalisme pengelola hutan skala lokal dan kepentingan politik praktis,” kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Prof. Dr. Ir. Mochammad Na’iem, M.Agr.Sc., kepada wartawan, Kamis (13/10). Pernyataan itu disampaikan dalam rangka kegiatan Reuni Akbar Fakultas Kehutanan UGM ke-48.
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.245780952140859.90091.185936071458681&type=3
Hasil riset yang aplikatif dari sebuah perguruan tinggi diharapkan diikuti dengan aksi sarjana kembali ke desa untuk membangun daerah tertinggal. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Helmy Faisal Zaini saat membuka Pameran Produk Inovasi, Open Campus and Research Week di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (11/10).
Deputi I Bidang Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan kegiatan pelatihan penyusunan AMDAL yang diikuti oleh 25 orang peserta perwakilan dari berbagai instansi pemerintah terkait lingkungan hidup yang berada di daerah. Pelatihan ini dilaksanakan di Jogjakarta Plaza hotel, mulai tanggal 10 Oktober sampai dengan 18 November 2011.