• Tentang UGM
  • Penelitian
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Lingkungan Hidup
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sambutan Kepala PSLH
    • Visi dan Misi
    • Sejarah PSLH UGM
    • Kegiatan
    • Hubungi Kami
  • Pengelola dan Staff
    • Kepala PSLH
    • Kepala Bidang
    • Bidang Pelatihan dan Kerjasama
    • Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat
    • Bidang Publikasi
    • Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian
    • Bidang Keuangan dan Inventaris Aset
    • Bidang Media dan IT
  • Pelatihan
    • Agenda Pelatihan
    • World Bank
    • FAQ
  • Resource
    • Opac
    • Info Layanan
    • Referensi
    • Text Book
    • Hasil Penelitian
    • Pengadaan Buku
    • Jurnal
      • Jurnal Umum
      • Jurnal PSLH
    • Penerbitan
    • Buku Tamu
  • Event
    • Hibah Penelitian Mahasiswa Tahun 2023
    • Prosedur Peminjaman Ruang
    • Desa Wisata Pinge
    • Pameran Virtual
    • Pendaftaran Webinar
    • Download
      • Virtual Background Webinar
      • Virtual Background
      • e-Book Tata Kelola Sawit Indonesia
  • Blog
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 7
Pos oleh :

faisol.rahman

Sampah Elektronik dan Hak Untuk Memperbaiki (Right to Repair)

Artikelsampah Tuesday, 26 April 2022

Apakah anda pernah merasakan kesulitan ketika hendak memperbaiki barang elektronik yang tiba-tiba mengalami kerusakan? Bahkan, ketika barang tersebut masih memiliki “garansi”, masih terasa keresahan saat memperbaiki kerusakannya, antara lain karena ketidakjelasan informasi tentang ketentuan garansi, lokasi perbaikan, pemeriksaan kerusakan, dan ketidakjelasan proses serta lamanya waktu perbaikan.

Terlebih lagi, ketentuan garansi dibarengi larangan kepada konsumen untuk melepas “seal” garansi. Akibatnya konsumen tidak dapat mengetahui kerusakan yang terjadi. Selain itu, konsumen hanya dapat memperbaiki di tempat yang ditujuk produsen sebagai distributor resmi. Sedangkan untuk yang tidak bergaransi, maka jasa reparasi profesional cenderung kesulitan memperoleh spare part yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk elektronik. Diketahui, hampir seluruh produsen dari berbagai macam produk elektronik telah mempersulit komsumen untuk memperbaiki produknya, misalnya dengan membatasi ketersediaan suku cadang atau dengan melarang siapa yang boleh memperbaiki produk yang dijualnya.[i]. read more

Perempuan, Minyak Goreng, dan Perubahan Iklim

Artikel Friday, 22 April 2022

Peringatan hari kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, berdekatan dengan hari bumi yang diperingati tanggal 22 April. Sehingga dapat menjadi momentum untuk mengulas sejauh mana pengakuan atas peranan perempuan dalam pengambilan keputusan di bidang lingkungan hidup atau perubahan iklim.

Secara internasional, pada tanggal 26 maret 2022, Komisi PBB tentang Status Perempuan dalam sidang ke 66 (The 66th session of the Commission on the Status of Women/ CSW66) mengakui peran penting perempuan sebagai agen perubahan untuk pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam menjaga lingkungan dan mengatasi dampak buruk akibat perubahan iklim[i]. Sebelumnya, CEDAW (Convention on Elimination of All Forms of Discrimation Againts Women) atau Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan sejak tahun 1979 telah menegaskan pembangunan partisipasi maksimal kaum perempuan atas dasar persamaan dengan kaum laki-laki di segala bidang. read more

Saksikanlah: Hilangnya Salju Abadi Indonesia di Tahun 2025…

ArtikelBerita Monday, 18 April 2022

Kabar duka disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, yang mengungkapkan salju abadi satu satunya yang dimiliki Indonesia yaitu Gletser yang terdapat di Pucak Gunung Jayawijaya diprediksi akan menghilang pada tahun 2025.

Menurut keterangan tertulisnya, Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode 2014-2017 tersebut menyampaikan, apabila situasi saat ini terus dibiarkan maka kenaikan suhu di seluruh pulau utama di Indonesia dapat mencapai 4 derajat Celcius pada tahun 2100, empat kali dibandingkan zaman pra industri. Akibat kenaikan suhu ini pula, tambahnya, puncak Jaya Wijaya di Papua yang pada tahun 2020 memiliki ketebalan es sebesar 31,49 meter, di tahun 2025 mendatang diperkirakan es tersebut akan hilang sepenuhnya.[i] read more

MENYONGSONG PERJANJIAN INTERNASIONAL: MENGATASI PENCEMARAN PLASTIK

ArtikelBerita Sunday, 17 April 2022

Permasalahan Plastik dan Mikroplastik

Tak dipungkiri, apabila plastik sangat bermanfaat dan telah menjadi bagian integral dari kehidupan umat manusia. Namun di lain sisi, penggunaan produk plastik sekali pakai telah menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Baik plastik maupun mikroplastik, sekarang ada di mana-mana. Istilah “plastisphere” dalam habitat mikroba laut telah disematkan sebagai pengingat akan ancaman keberadaan plastik di lingkungan hidup.[i]

Sebagian besar masyarakat yang menggunakan plastik dalam setiap aktivitasnya, cenderung tidak pernah memikirkan, di mana sampah plastik dan mikroplastik yang dihasilkannya akan berakhir.  Puntung rokok misalnya, yang filternya mengandung serat plastik kecil merupakan jenis sampah plastik yang paling banyak ditemukan di lingkungan. Kemasan pembungkus makanan, botol plastik, tutup botol plastik, tas belanjaan plastik, sedotan plastik, dan pengaduk adalah barang paling umum berikutnya. read more

1…567
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM

Kompleks Gedung PSLH-EFSD UGM, Jl. Kuningan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

   pslh@ugm.ac.id
   +62 (274) 565722, 6492410
   +62 (274) 517863

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY