Dalam rangka memperkuat kerjasama di bidang lingkungan hidup antara Indonesia dan AS, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menandatangani Nota Kesepahaman (Mou) dengan Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (Environmental Protection Agency – EPA) AS di Jakarta, Selasa, (27/6). Melalui MoU ini, KLH dan EPA akan berkerjasama dalam pelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkesinambungan. Dalam penandatangan tersebut, Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mewakili KLH, sedangkan Duta Besar AS Scot Marciel mewakili Kepala EPA Lisa P. Jackson.
Nota kesepahaman tersebut merupakan perwujudan semakin eratnya ikatan kemitraan antara AS dan Indonesia dalam kerangka prakarsa Comprehensive Partnership (Kemitraan Komprehensif). MoU ini secara langsung mendukung sasaran-sasaran yang dicanangkan dalam prakarsa tersebut terutama dalam bidang lingkungan hidup. Selain kerjasama di bidang lingkungan hidup, prakarsa Kemitraan ini juga mencakup bidang lainnya seperti kesehatan, pendidikan, iptek, hak asasi manusia dan kewirausahaan.
Menteri KLH Muhammad Hatta mengatakan, MoU ini merupakan langkah positif dalam usaha untuk menghadapi tantangan-tantangan besar dalam melindungi lingkungan. Menurutnya, Badan EPA dari AS memiliki pengalaman dalam menangani berbagai masalah lingkungan seperti menciptakan kerjasama dengan negara tetangga dan rehabilitasi kawasan pertambangan dan kawasan dengan tingkat polusi tinggi.
“Kami percaya bahwa kerjasama ini akan memberikan pengetahuan dan keahlian untuk memperkuat usaha-usaha Indonesia dalam mengurangi dampak buruk dari kerusakan lingkungan di negara ini,” ujarnya dalam rilis yang diterima CyberNews, Selasa (28/6).
Mitra Penting
Dalam kesempatan yang sama, Dubes AS Scot Marciel mengatakan, Amerika Serikat berkomitmen untuk berkerjasama dengan Indonesia dalam menjawab berbagai tantangan lingkungan hidup yang dihadapi kedua negara, dan menjadi mitra dalam usaha internasional untuk melindungi lingkungan. Sementara itu Asiten Kepala EPA untuk Masalah Internasional dan Suku Pribumi Michelle DePass juga telah mengatakan bahwa, Indonesia adalah mitra penting dalam usaha memperkuat perlindungan lingkungan hidup global.
“Kami sangat senang karena dapat berkerjasama dengan Indonesia untuk memperkuat perlindungan kesehatan manusia dan lingkungan hidup di masing-masing negara kita.”
Pada bulan Juli, DePass juga akan datang ke Indonesia untuk bertemu dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk memfinalisasikan rencana kerja bersama yang pertama antra EPA dan KLH.
MoU ini juga memberikan kerangka kerja untuk program “Breathe Easy, Jakarta,” sebuah program kerjasama antara EPA dan Pemda DKI Jakarta untuk melakukan penelitian untuk menjaga kualitas udara di Jakarta, serta mengembangkan strategi yang efektif secara biaya untuk memperbaiki kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Melalui program ini, Pemda DKI berkerjasama dengan EPA dan pihak-pihak terkait, menjalankan sebuah program pengelolaan kualitas udara untuk menanggulangi masalah polusi udara di Jakarta.
Sumber: Suara Merdeka