Saat ini kemacetan tidak hanya menjadi problem yang terjadi di ibukota Indonesia saja. Yogyakarta, merupakan salah satu kota yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami hal yang sama. Kemacetan sudah menjadi hal yang biasa dijumpai di Yogyakarta. Hampir di ruas-ruas jalan utama kemacetan terjadi setiap saat mulai dari pagi hingga malam hari. Dan diperkirakan dalam waktu 15 tahun ke depan akan terjadi kemacetan parah apabila tidak segera ditangani dengan sungguh-sungguh.
Pakar transportasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Ahmad Munawar, M.Sc., menuturkan bahwa terdapat sejumlah cara yang bisa ditempuh guna mengurai persoalan transportasi di Yogyakarta dan sekitarnya. Menurutnya dengan melakukan perbaikan angkutan umum dapat menjadi salah satu cara guna mengatasi kemacetan yang terjadi. Perbaikan tentunya tidak hanya pada angkutan umum perkotaan, namun angkutan umum dalam provinsi juga harus diperbaiki dengan standar pelayanan minimal tertentu. “Melalui perbaikan angkutan umum diharapkan bisa memberi kenyamanan pada pengguna sehingga moda transportasi ini dapat lebih diminati,” ujarnya Rabu (26/12) di Kampus UGM.
Munawar mengatakan penyediaan kantong-kantong parkir juga mendesak untuk segera direalisasikan. Meskipun di beberapa tempat sudah disediakan seperti taman parkir Ngabean, Terminal Jombor, dan sekitar Halte Trans jogja Prambanan, akan tetapi penggunaannya belum dilakukan secara optimal sehingga perlu ditingkatkan lagi. Bahkan di kawasan Malioboro perlu dilakukan penambahan beberapa kantong parkir untuk menampung kendaraan yang ada.
Sebagai pusat kota dan salah satu tujuan wisata di Yogyakarta, Malioboro harus segera ditata. Adanya pedestrianisasi di sepanjang Malioboro menjadikan kawasan tersebut menjadi lebih nyaman bagi pejalan kaki, akan tetapi di sisi lain menimbulkan dampak lalulintas dan dampak sosial yang tinggi. “Penataan Malioboro secara bertingkat yakni tingkat bawah tanah untuk arus menerus dan parkir dan tingkat atas untuk pedestrian dengan tetap memberikan akses ke Gedung Agung jika ada tamu Negara diharapkan bisa menjadi solusi persoalan itu,” papar Guru Besar Transportasi, Magister Sistem dan Teknik Transportasi UGM ini .
Disebutkannya, penggunaan sistem transportasi cerdas atau intelligent transport system perlu ditingkatkan untuk mengurangi kemacetan lalulintas di Yogyakarta. Seperti diketahui belum lama ini telah diresmikan Area Traffic Control System di Dishubkominfo Provinsi DIY yang dapat mengatur beberapa simpang dari ruang kontrolnya. Sistem ini dapat memberikan guidance bagi angkutan umum (Trans Jogja). “Kami, Magister Sistem dan Teknik Transportasi UGM dalam waktu dekat juga berencana mengundang Komisi C DPRD DIY untuk membahas masalah transportasi Provinsi DIY. Pertemuan awal sudah dilakukan dengan beberapa anggota Komisi C. Dari pertemuan itu sangat diharapkan adanya solusi bagi kelancaran transportasi di Yogyakarta,’ tutupnya.
Sumber: Humas UGM