Universitas Gadjah Mada meluncurkan buku Katalog Riset Industri. Buku tersebut merupakan hasil kompilasi 160 hasil riset dan inovasi para peneliti. Peluncuran buku ditandai penyerahan buku katalog oleh Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.,Sc kepada Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, dan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN, Achiran Pandu Djajanto dalam acara pembukaan Forum Riset Industri Indonesia yang berlangsung di Kampus MM UGM Jakarta, Jumat (7/12).
Rektor UGM, Pratikno, mengatakan semua hasil inovasi riset industri ditujukan untuk memperkuat daya saing industri di Indonesia. Riset-riset tersebut diharapkan memberikan kontribusi dalam peningkatan kemandirian bangsa di bidang energi, pangan dan obat-obatan. “Sektor yang seharusnya kita sudah bisa mandiri namun kita mengalami ketergantungan,” kata Pratikno.
Inovasi menjadi bagian penting untuk mengantarkan produk riset laku dan diterima pasar dan industri. Namun riset saja tidak penting, jika tidak didukung kebijakan politik dan kebijakan publik yang mendukung produk riset industri bisa berkembang dari sektor hulu hingga hilir. “Inovasi tidak berhenti pada prototipe, tapi mengikubasinya sebagai prototipe industri. Tidak juga hanya berhenti skala laboratorium tapi bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Dahlan Iskan mengapresiasi hasil inovasi riset Industri yang dilakukan peneliti UGM. Menurutnya setiap inovasi riset mampu memberikan penguatan positif bagi industri agar bisa maju dan berkembang. Terlebih, bagi kemajuan BUMN untuk menjadi lokomotif pertumbuhan daya saing industri nasional. “Keunggulan inovasi kunci utama daya saing bangsa,” kata Dahlan dalam pidato sambutannya yang dibacakan Achiran Pandu Djajanto.
Namun inovasi seharusnya tidak selalu diarahkan untuk menghasilkan produk manufaktur. Ia mencontohkan, mobil listrik dan teknologi sel surya adalah hasil inovasi riset yang dalam pemanfaatannya butuh biaya operasional cukup besar dibanding pemenuhan dengan menggunakan energi konvensional. “Sehingga yang diperlukan inovasi di bidang distribusi,” katanya.
Dahlan Iskan yang datang persis saat pidato sambutannya selesai dibacakan, langsung mengajak peserta untuk berdiskusi. Puluhan pertanyaan dijawabnya dengan lugas. Salah satu pertanyaan yang disampaikan Direktur Kemitraan dan Alumni UGM, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., mengenai sulitnya peneliti UGM mendapatkan kerjasama kemitraaan dengan perusahaan farmasi BUMN untuk adopsi dan komersialisasi temuan baru obat-obatan. Menanggapi hal itu, Dahlan langsung menjanjikan bahwa dirinya akan menyediakan waktu bertemu bertemu dengan peneliti-peneliti tersebut pekan depan di Yogyakarta.
“Berapa jumlah temuannya?”
“Ada 11,”
“Saya minta ijin, ketemu dengan penemu untuk diskusi. Cukup satu jam,” kata Dahlan seraya menoleh ke arah Rektor.
Kepada wartawan, Sekretaris LPPM UGM Prof. Dr. Harno Dwi pranowo, M.Si., mengatakan buku katalog riset industri UGM merupakan media publikasi dan diseminasi hasil riset kolaborasi dengan industri yang telah dilakukan sejak 2009. Beberapa hasil temuan yang di publikasikan dalam buku tersebut diantaranya bidang kesehatan dan obat; plat penyambung tulang, serbuk zat warna alami makanan, sendok bagi penderita cerebral palsy. Berikutnya, bidang Ketahanan pangan; alat penentu kadar karet kering, deteksi bakteri susu sapi segar. Beberapa hasil inovasi riset lain bidang sumber energi terbarukan, teknologi dan manajemen transportasi, teknologi informasi dan teknologi pertahanan dan kemananan.
Sumber: Humas UGM