Hasil kajian Kementerian Pekerjaan Umum pada 2010 menyatakan bahwa Pulau Jawa dan Bali sudah tidak memadai untuk kegiatan produksi dan konsumsi. Sebab daya dukung dan daya tampungnya melebihi ketersediaan sumber daya alam. Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, Imam Ernawi, mengatakan kondisi defisit itu akan dirasakan dalam jangka panjang. “Pasti akan mengganggu kegiatan produksi dan konsumsi masyarakat,” katanya saat menjadi pembicara di seminar Himpunan Ilmu Tanah Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rabu, 7 Desember 2011.
Dalam kondisi defisit di atas, selama ini kebutuhan sumber daya untuk produksi dan konsumsi di Jawa dan Bali dipasok dari pulau-pulau lainnya, sehingga masyarakat tidak merasakannya. Secara nasional ketersediaan sumber daya alam untuk mendukung produksi dan konsumsi memang masih surplus.
Di sisi lain, Jawa dan Bali tidak bisa terus-menerus menggantungkan pasokan dari pulau lain. Langkah intensifikasi harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas. Selain itu pembangunan di Jawa dan Bali harus lebih diperketat agar tidak semakin menambah beban.
Imam mengatakan meski defisit, tapi tidak di semua sektor. Bisa saja ada sektor-sektor yang sebenarnya masih surplus dan ada yang defisit. “Kalau yang defisit sebaiknya memang tidak dibangun dulu. Tapi untuk yang surplus, masih bisa,” ujarnya.
Kunci pentingnya ada di Kajian Lingkungan Hidup Strategis,yang akan menentukan apakah pembangunan di satu bidang tertentu masih dimungkinkan atau tidak. Jika memang masih bisa akan diterbitkan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Arsitek Universitas Diponegoro Semarang Eko Budiharjo mengatakan perencanaan pembangunan yang baik akan mencegah kinerja yang jelek. “Perencanaan dibikin yang bagus dan diawasi implementasinya,” tuturnya. Dia sendiri menyebut salah satu kesalahan daerah dalam era otonomi daerah di bidang pembangunan adalah pemanfaatan berlebihan sumber daya alam. Jadi tidak mengherankan jika hasil kajian Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan Jawa dan Bali sudah defisit sumber daya alam. Dia meminta setiap pembangunan di Indonesia harus berpihak pada pelestarian lingkungan, penyediaan lapangan pekerjaan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sumber: Tempo