Saat ini, berbagai wilayah di dunia tengah dilanda krisis energi, keterbatasan pasokan air, hingga ancaman tata ruang dan wilayah yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Dengan kondisi tersebut, pengelolaan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkelanjutan mendesak untuk dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Hal ini menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan Center for Natural Resources and Development (CNRD) di UGM, Selasa (25/10).
CNRD merupakan program networking dari konsorsium 11 universitas dari benua Amerika Latin, Eropa, Asia, dan Afrika, yang bergerak di bidang kajian dan pengelolaan sumber daya alam. UGM merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia dalam network tersebut. Selain Indonesia, network terdiri atas perwakilan universitas di Nepal, Vietnam, Jordan, Mesir, Mexico, Chili, Brazil, Mozambique, dan Jerman.
Selain itu, hal lain yang membanggakan adalah dipilihnya dosen Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc. untuk memimpin konsorsium CNRD satu tahun ke depan, sampai dengan 2012. Nantinya, Junun akan berdomisili di Cologne, Jerman.
Junun kepada wartawan menjelaskan selain membahas berbagai program penting terkait dengan pengelolaan sumber daya alam, para peserta perwakilan 11 universitas yang hadir juga akan melakukan kunjungan lapangan potensi sumber daya alam Yogyakarta, mulai dari Gunung Merapi hingga Pantai Parangtritis. “Memang salah satu topik pembahasan utama pada forum ini mengenai ketersediaan sumber daya alam dan energi dunia serta langkah-langkah penyelamatannya,” terang Junun.
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Geografi, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., mengaku mendukung penuh untuk pengembangan program ini dengan memberikan kesempatan pada mahasiswa S-2 dan S-3 untuk mengambil mata kuliah dan mengerjakan penelitian di Jerman, Brazil, dan Nepal. Di sisi lain, UGM juga mengirimkan dosen untuk mengajar ke negara patner, antara lain Mexico, Brazil, Nepal, Vietnam, dan Jerman. “Kita bisa mengirim dosen untuk mengajar negara mitra maupun bagi mahasiswa S-2 dan S-3 untuk ambil mata kuliah dan penelitian di sana,” tutur Suratman.
Ia menambahkan dari networking CNRD telah dikembangkan program joint degree untuk S-2, yakni antara Cologne University of Applied Science dengan program S-2 Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS) Fakultas Geografi UGM. Dalam kesempatan itu, Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, M.Sc. selaku pengelola program S-2 MPPDAS telah melakukan pembahasan detail dengan pengelola program S-2 dari Cologne Jerman dan sepakat untuk membebaskan biaya kuliah masing-masing mahasiswa yang dikirim. “Di samping itu, Indonesia juga akan menyediakan beasiswa untuk biaya hidup bagi mahasiswa asing yang mengambil mata kuliah di Indonesia melalui program beasiswa unggulan-BPKLN Kemdiknas,” imbuhnya.
Program CNRD sejalan dengan program internasionalisasi yang dikembangkan oleh Fakultas Geografi UGM. Suratman mengatakan Fakultas Geografi serius dalam pengembangan program internasional. Selain program pertukaran dosen, staf, dan mahasiswa dengan universitas di luar negeri, saat ini juga dirintis beberapa program studi dengan gelar ganda. “Fakultas Geografi setidaknya telah menjalin kerja sama dengan menggandeng 27 perguruan tinggi dari 20 negara,” tutup Suratman.
Sumber: Humas UGM