Pada tanggal 5 Maret 2024 telah dilaksanakan Acara Rapat Kerja Pokja Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan tema “Penyusunan Rencana Aksi dan Urgensi Menyerukan Semangat GNRM sebagai Kekuatan Pemulihan Keharmonisan dan Persatuan Masyarakat Pasca Pemilu”
Acara yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY, merupakan rangkaian pelaksanaan GNRM di Daerah, yang telah diamanatkan oleh Presiden melalui penetapan Inpres Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (Inpres GNRM). Dalam konsideran Inpres GNRM, GNR dilaksanakan dalam rangka memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia dengan melaksanakan Revolusi Mental yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila. Langkah GNRM terdiri atas 5 (lima) program Gerakan Nasional Revolusi Mental, yang meliputi: 1. rogram Gerakan Indonesia Melayani; 2. Program Gerakan Indonesia Bersih; 3. Program Gerakan Indonesia Tertib; 4. Program Gerakan Indonesia Mandiri; dan 5. Program Gerakan Indonesia Bersatu.
Dalam acara yang dibuka secara langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol DIY tersebut, dihadirkan beberapa pemantik diskusi yang diharapkan mampu menambah kapasitas kelompok kerja GNRM DIY untuk menyusun Rencana Aksi GNRM DIY sebagai langkah pemulihan keharmonisan dan persatuan masyarakat pasca pemilu. Antara lain, Prof. Dra. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D., Psikolog. (Akademisi Psikologi Universitas Gadjah Mada) yang memberikan materi tentang “Memahami dampak Psikologis dan Minimalisasi Polarisasi Pasca Pemilu: Mewujudkan Jogja Guyub Rukun dan Penguatan Nilai-nilai Persatuan Antar Masyarakat”; Bapak Wahyu Hidayat,M.Sos (Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) yang memaparkan materi tentang “Pemahaman mengenai Penyusunan Rencana Aksi Daerah GNRM dan Pelaksanaannya” dan Gunardi (Tokoh Masyarakat Ds. Karanggede) yang memaparkan keberhasilan Kampung karang gede dalam menjaga kerukunan umat beragama, melalui materi “Potret Kampung Karang Gede dalam Mengelola Keberagaman ditengah Perbedaan”.
Foto: Pakar Psikologi UGM, Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti sebagai pemantik dalam Rapat Penyusunan Rencana Aksi GNRM DIY 2024, yang diselenggarakan di Hotel Atrium Premiere, 5 Maret 2024, Yogyakarta.
Pemilihan umum menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan, di mana berbagai kepentingan politik dan sosial bersilangan. Selesai pemilu, masyarakat dihadapkan pada perbedaan politik yang tajam, polarisasi masyarakat, serta ketegangan antarkelompok dapat menjadi dampak dari proses pemilihan yang berlangsung sengit. Selain itu, Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai daerah dengan beragam predikat, antara lain sebagai Kota Budaya, Kota Wisata, Kota Pendidikan, Kota Perjuangan dan Kota Pelajar. Beragam predikat tersebut tak pelak menjadikan Yogyakarta bak magnet bagi banyak pendatang, baik yang hendak menetap maupun tinggal sementara di Yogyakarta. Banyaknya entitas masyarakat yang ada di Yogyakarta, membuat Yogyakarta menjadi wadah dari beragam kelompok kepentingan. Kultur toleran membuka ruang bagi berbagai kelompok untuk mengartikulasikan, tidak semata ekspresi dalam beragama, kesukuan, etnisitas, bahasa dan ragam budaya lainnya, namun juga beragam kepentingan yang melandasinya. Karena itulah pasca pemilu, ada tatangan sekaligus kesempatan untuk membangun sebuah revolusi mental. Revolusi ini bukanlah sekadar perubahan politik, melainkan perubahan dalam cara kita memandang dan berinteraksi dengan sesama sebagai sesama warga negara. Revolusi mental pasca-pemilu mengacu pada upaya memperkuat kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebersamaan yang tercermin dalam budaya dan adat lokal, seperti yang dipahami dan diwariskan oleh masyarakat Yogyakarta.
Sebelumnya pada 8 Januari telah ditetapkan Kelompok Kerja GNRM DIY (Pokja GNRM DIY 2024) melalui Keputusan Gubernur DIY Nomor 15/ Kep/ 2024 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Gerakan nasional Revolusi mental Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada (PSLH UGM) menjadi salah satu anggota dari Pokja GNRM DIY 2024, yang diharapkan turut mendukung keberhasilan GNRM melalui Program Gerakan Indonesia Bersih.
Program Gerakan Indonesia Bersih difokuskan kepada : a. peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat lingkungan keluarga, satuan pendidikan, satuan kerja, dan komunitas; b. peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang perilaku hidup bersih dan sehat; c. pengembangan sistem pengelolaan sampah yang holistik dan terintegrasi termasuk kali bersih, sarana dan prasarana pelayanan publik; d. penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi); e. pemberian kemudahan bagi perusahaan/swasta/lembaga yang melakukan pengelolaan sampah; f. mengutamakan peran serta masyarakat di dalam menunjang perilaku bersih dan sehat; dan g. peningkatan penegakan hukum di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Selaras dengan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka partisipasi PSLH UGM dalam Program Gerakan Indonesia Bersih juga diharapkan turut menunjang pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs), melalui berbagai pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.