
Rabu, 19 Februari 2025, Pusat Studi Lingkungan Hidup mengadakan Podcast Lestari (Poles) yang membahas terkait “Tidak Ada Sampah Sejak dari Rumah: Podcast Spesial Hari Peduli Sampah Nasional di Yoso Farm” acara Podcast ini untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada tanggal 21 Februari 2025 mendatang, sehingga Podcast ini bertujuan untuk memberikan informasi dan wawasan yang baru kepada masyarakat terkait penanganan sampah organik dan sampah rumah tangga agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang yang bermanfaat untuk lingkungan khususnya.
Mendatangkan narasumber yang ahli dibidangnya yaitu Sri Widodo dan Nurul Fitri Hidayati selaku owner Yoso Farm Homestead acara ini dimoderatori oleh Staff PSLH UGM yaitu Indha Marta Raharja. Podcast dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan berlangsung selama kurang lebih 60 menit.
Acara diawali oleh moderator dengan menyampaikan pembukaan, kemudian memberikan sambutan kepada narasumber. Kemudian narasumber membagikan cerita terkait awal mula berdirinya Yoso Farm ini berawal dari sebelum menikah karena adanya pertemuan yang dilakukan bersama di beberapa komunitas yang membahas permasalahan lingkungan dan sebagai komunitas pecinta alam, komunitas ini di namai dengan Omah Ijo Klaten, Semut Geni Klaten dan lainnya.
Moderator menanyakan terkait tujuan didirikannya Yoso Farm ini untuk apa? Kemudian narasumber menjawab bahwa Yoso Farm ini digunakan sebagai usaha atau bisnis jadi sebagian besar masyarakat disekitar taunya bahwa Yoso Farm ini menjual tanaman, pupuk, media tanam dan lainnya. Akan tetapi dibalik bisnis tersebut Yoso Farm mempunya visi untuk mengajak orang peduli lingkungan jadi mempermudah orang untuk dapat menanam. Visi yang lain juga ada edukasinya yaitu dengan gaya hidup dirumah yang disebut Homestead dengan berbisnis dan mengajak orang untuk peduli lingkungan, dalam keseharian Widodo dan Nurul adalah keseharian untuk hidup lestari bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal disekitar kita untuk menunjang kehidupan kita sehari-hari, seperti salah satunya yaitu sampah yang dibawa kerumah lalu dikelola kemudian itu nanti bisa menghidupi kita.
Yoso Farm sendiri sudah berdiri sejak tahun 2017, Yoso Farm ini diharapkan bisa menjadi swasembada pangan dengan input-inputnya yang mendukung dari peternak menyediakan pakannya dan dari bertani juga menyediakan pupuknya secara mandiri. Sri Widodo mengatakan bahwa sebisa mungkin hal-hal yang banyak dibuang oleh orang itu sebisa mungkin kita manfaatkan, bagi kami sampah itu limbah atau sesuatu yang masih bisa diolah kembali. Di Yoso Farm ini sebisa mungkin kita hidunya minim sampah dan saat ada sampah kita bertanggungjawab untuk sampah itu. Ekosistem yang ada di Yoso Farm ini ada beberapa ikon yang saling berkaitan contohnya ada kebun sayur, kolam ikan, kandang ayam, budidaya maggot, budidaya jamur, jadi ekosistem ini dibangun supaya saling terintegrasi.
Moderator menanyakan terkait tantangan yang dirasakan dalam mengelola Yoso Farm itu apakah ada? Kemudian narasumber menyampaika bahwa tantang yang dirasakan itu adalah dianggap ribet karena semuanya diurusi, apa yang kita keluarkan semua harus dipikirkan karena itu semua memang sudah tanggungjawab kita. Selama yang dijalani masih dalam kebenaran dan kebaikan ya istikomah dijalani.
Moderator memberikan pertanyaan kepada kedua narasumber yaitu sebenarnya siapa yang memberikan peranan penting untuk pengelolaan sampah, kemudian narasumber menjawab bahwa sampahmu tanggungjawabmu, jadi di Yoso Farm ini bagaimana sampah selesai dirumah, seperti mindset kita itu dari kecil adalah buanglah sampah pada tempatnya akan tetapi apabila tempat-tempat untuk menampung sampah sudah penuh berarti tidak masuk lagi jadi yang betul adalah olahlah sampah pilahlah sampah dan jangan sampai sampah keluar dari pekarangan kita.
Podcast Lestari PSLH UGM mengangkat tema yang berjudul ” Tidak Ada Sampah Sejak dari Rumah: Podcast Spesial Hari Peduli Sampah Nasional di Yoso Farm” sebagai media pengayaan kepada khalayak berkaitan dengan SDGs ke-3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, ke-8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan ke-12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab.