Kasmadi Imam Supardi, Sri Wahyuni, Alauhdin
Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Biji karet hanya ditemukan sebagai limbah padat dan belum termanfaatkan sepenuhnya. Minyak limbah biji karet yang digunakan dalam penelitian ini mengandung asam lemak bebas yang tinggi, yaitu 97,77% dan mempunyai bilangan asam yang tinggi pula yaitu setara dengan 6,2 mg KOH g minyak, sehingga perlu dilakukan esterifikasi untuk menurunkan kandungan asam lemak bebasnya menjadi ester. Metanol (20% volume minyak) direaksikan dengan minyak limbah biji karet dengan katalis asam sulfat 98% (0,5% volume minyak) menjadi ester. Dalam operasi reaksi transesterifikasi, digunakan variasi optimasi katalis yaitu pada 0,5% sampai 1,5% KOH dengan suhu operasi 60 o C dalam perbandingan metanol dengan minyak 1:3 (volume), dan dengan kecepatan pengadukan yang sama, didapatkan konsentrasi metil ester yang baik pada katalis 0,75%. Uji fisis minyak limbah biji karet hasil reaksi transesterifikasi adalah Specific Gravity 0,9000, Density 919,5, Korosi Lempeng Tembaga 1b, CCR 1,361% W, Kadar Air 0,22%, Viscosity 11,53mm 2 /s, dan Flash Point 182,5 o C. Hasil uji fisis menunjukkan belum semua parameter metil ester atau biodiesel memenuhi standar biodiesel. Hasil uji Performance unjuk kerja menunjukkan biodiesel yang dicampur solar dengan perbandingan volume 20:80 memberikan hasil emisi gas buang paling bersih dan waktu pembakaran yang paling lama.
Kata kunci: Minyak Limbah Biji Karet, Biodiesel, Transesterifikasi.