Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM diundang sebagai Narasumber dalam acara Raimuna Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2024 yang diadakan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY dalam hal ini Dewan Kerja Pramuka dan Pramuka Pandega DIY pada tanggal 22 s.d 25 Agustus 2024, dalam kegiatan Raimuna tersebut diadakan seminar “Seminar Peduli Lingkungan” yang dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Agustus 2024 dan kegiatan “Ketrampilan Pengolahan Sampah” yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024. Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY mengundang Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH UGM) yang diwakili oleh Bapak Iqmal Thahir, M.Si selaku tenaga ahli dari PSLH UGM. Hal ini sebagai komitmen PSLH UGM dalam mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) ke SDGs ke-4, yaitu ‘Pendidikan Bermutu’ dalam hal ini melalui “Seminar Peduli Lingkungan” dan “Ketrampilan Pengelolaan Sampah”.
Kegiatan Seminar Peduli Lingkungan mengusung tema “Dari Alam untuk Masa Depan: Peran Pramuka dalam Konservasi Lingkungan” kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Agustus 2024 di Kawasan Wisata Candi Banyunibo, yang diikuti oleh peserta perkemahann Raimuna DIY sejumlah 70 orang. Dalam acara seminar tersebut Pak Iqmal diminta untuk menjadi narasumber. Sehingga dalam acara tersebut Pak Iqmal menjelaskan berbagai macam cara untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan berbagai cara seperti dalam mengelola sampah dan limbah agar dapat dikelola dengan baik dan benar dan bisa didaur ulang.
Acara seminar tersebut berlangsung secara interaktif antara peserta perkemahan Raimuna DIY 2024 dan narasumber yang ikut dalam acara seminar tersebut. Acara seminar berlangsung selama kurang lebih 1-2 jam diharapkan dengan adanya acara seminar tersebut dapat memberikan pemahaman dan edukasi kepada peserta Raimuna DIY 2024 untuk dapat melestarikan alam dan lingkungan agar terjaga dari permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia dan alam. Adanya seminar ini juga bisa meningkatkan kreativitas dan inovasi generasi muda dalam menjaga lingkungan sekitar.
Selanjutnya Iqmal juga diminta menjadi narasumber pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024 dalam kegiatan Raimuna yaitu dengan tema “Tranformasi Sampah Plastik menjadi Produk Bernilai Jual” acara seminar tersebut diikuti oleh peserta perkemahan Raimuna DIY 2024 sejumlah 70 orang. Dalam acara ini terdapat 2 (dua) sesi yaitu sesi pertama adalah pengantar pengolahan sampah plastik dan sesi yang ke dua yaitu mengenai praktik pembuatan ecobrikc. Dalam sesi pertama Iqmal menjelaskan terkait bagaimana sampah plastik bisa dimanfaatkan menjadi produk yang dapat bernilai jual sehingga dapat mengurangi masalah persampahan disekitar kita. Dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi produk bernilai jual maka hal tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dalam seminar sesi ke dua, Iqmal menjelaskan kepada peserta perkemahan untuk praktik membuat ecobrick dari sampah plastik yang sudah dikumpulkan sebelumnya, peserta sangat antusias dalam ecobrick tersebut. Ecobrick adalah botol PET yang dikemas padat dengan plastik bekas yang bersih dan kering. Plastik bekas dimasukkan ke dalam botol dan ditekan hingga padat menggunakan tongkat. Ecobrick dapat dimanfaatkan untuk membuat blok bangunan, membuat kursi atau meja dan masih banyak kerajinan yang lain yang bermanfaat fungsinya.
PSLH UGM hadir karena kontribusi berbagai pihak, baik internal mau pun eksternal. Sebagai bagian dari UGM, PSLH tak lepas dari tanggung jawab kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai Pusat Studi di bidang lingkungan, sudah barang tentu institusi ini harus mampu menjawab tantangan isu-isu global terkait dengan permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan yang dinamis ini memerlukan pendekatan antar disiplin ilmu, dan pelibatan berbagai pemangku kepentingan. Partisipasi PSLH UGM pada acara seminar ini sebagai komitmen PSLH UGM dalam mewujudkan cita-cita Sustainable Development Goals (SDG’s) ke-12, yaitu ‘Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab’ dalam hal ini melalui “Tranformasi Sampah Plastik menjadi Produk Bernilai Jual”.