Diah Ekowati dan Mochamad Nasir
Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Lahan pasir di pesisir Kabupaten Kulon Progo yang sekarang ditanami berbagai komoditi pertanian seperti cabe, semangka, jagung akan ditambang untuk diekstrak mineral besinya. Rencananya setelah diekstrak mineral besinya, pasir sisa (pasir reject) akan dikembalikan sebagai material reklamasi untuk dapat ditanami kembali.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan media tanam berupa pasir reject dan pasir asli serta dosis pupuk kandang dan pupuk NPK pada pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) varietas BISI-2 di Pantai Trisik Kulon Progo. Dosis pupuk yang diberikan ialah 0 Kg pupuk kandang dan 0 g NPK (kontrol); 0 Kg pupuk kandang dan 75 g NPK; 2,5 Kg pupuk kandang dan 0 g NPK; 1,25 Kg pupuk kandang dan 112,5 g NPK; 2,5 Kg pupuk kandang dan 75 g pupuk NPK; dan 3,75 Kg pupuk kandang dan 37,5 g NPK. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering tajuk, waktu berbunga, jumlah tongkol, berat tongkol, panjang tongkol, dan diameter tongkol. Data yang diperoleh diuji dengan analisis variansi (Anava) dan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tinggi, jumlah daun, berat kering tajuk, jumlah tongkol, berat tongkol, panjang tongkol dan diameter tongkol tanaman jagung pada pasir reject lebih tinggi daripada pasir asli sedangkan rerata waktu berbunga tanaman jagung pada pasir reject lebih lama daripada pasir asli. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan vegetatif tanaman jagung paling optimal diperoleh pada dosis 1,25 Kg pupuk kandang dan 112,5 g pupuk NPK sedangkan pertumbuhan generatif tanaman jagung paling optimal diperoleh pada dosis 3,75 Kg pupuk kandang dan 37,5 g pupuk NPK
Kata kunci: pertumbuhan, tanaman jagung, pasir reject, pasir asli