
Kamis hingga Jum’at (27-28/02) Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM memenuhi undangan dari Kementerian BAPPENAS dalam forum Knowledge Sharing Green Academy Learning Assessment sebagai salah satu perwakilan dari Perguruan Tinggi. Dalam acara tersebut, Retno Suryandari, M.Sc selaku Staf Peneliti mewakili PSLH UGM hadir secara langsung di Hermitage, Jakarta Pusat. Hal ini sebagai komitmen PSLH UGM dalam mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) ke SDGs ke-8, yaitu ‘Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi’ dalam hal ini melalui Forum “Knowledge Sharing Green Academy Learning Assessment”.
Knowledge sharing tersebut dilaksanakan secara luring di Hermitage, Jakarta. Mendatangkan berbagai ahli di bidang lingkungan hidup, baik dari Perguruan Tinggi maupun Lembaga terkait lainnya. Dalam acara knowledge sharing ini diharapkan, Pemerintah dalam hal ini Bappenas dapat memperoleh masukan dari para ahli terkait rencana pembangunan berbasis ekonomi hijau sekaligus strategi diseminasi konsep ekonomi hijau untuk dapat diterapkan di seluruh Indonesia melalui platform Green Economy Learning Academy (GELA).
Terdapat beberapa materi yang dipaparkan dalam forum yang menitikberatkan pada Ekonomi Hijau dalam RPJPN 2025-2045 tersebut antara lain pembahasan tentang Triple Planetary Crisis dan Ekonomi Hijau secara konsep dasar serta terkait Indeks yang menjadi indikator Ekonomi Hijau pada sesi I. Sedangkan pada sesi II dilanjutkan dengan pembahasan terkait Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim (PRKBI), Kebijakan Penerapan Ekonomi Sirkular, dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati. Pada Sesi III yang dilaksanakan keesokan harinya pembahasan dimulai dengan Peran Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Daerah dan Penggunaan Dinamika Sistem dalam Analisis KLHS yang merupakan pembelajaran dari KLHS RPJPN 2025 dan KLHS RPJMN 2025-2029.
Dalam forum tersebut Retno Suryandari, M.Sc terlibat dalam memberikan masukan terkait Green Economy Learning Academy. Retno Suryandari menekankan supaya GELA ini tidak hanya menargetkan pemerintah pusat dan daerah melainkan juga menargetkan sektor swasta yang memiliki perat vital dalam keberlanjutan ekonomi Indonesia. Retno mengusulkan supaya ketika di-develop sistem pembelajaran untuk sektor swasta, supaya lebih ditekankan pada ekonomi sirkular dengan model pembelajaran project based learning supaya terjadi pembelajaran yang meaningful. Diharapkan melalui sistem pembelajaran tersebut sektor swasta bahkan memiliki output berupa circular business model atau circular design supaya lebih dekat untuk menuju keberlanjutan. Selain itu, Retno juga menjelaskan bahwa UGM telah memulai dalam pendampingan masyarakat terkait dengan ekonomi sirkular, khususnya melalui Pusat Studi Perdagangan Dunia yang telah mendampingi lebih dari 30 sekolah dan membentuk Circular Economy Forum bagi UMKM.
Forum tersebut berlangsung secara interaktif antara Kementrian BAPPENAS dan peserta yang bergabung secara luring di The Hermitage. Acara dimulai dari pukul 09.00 pagi sampai sore sekitar pukul 18.00 pada hari Kamis dan pukul 09.00 pagi sampai 12.00 siang pada hari Jumat. Keterlibatan PSLH UGM dalam kegiatan tersebut merupakan bagian pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya tanggungjawab terhadap lingkungan. Partisipasi PSLH UGM pada acara forum ini sebagai komitmen PSLH UGM dalam mewujudkan cita-cita Sustainable Development Goals (SDG’s) ke-12, yaitu ‘Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab’ dalam hal ini melalui Penerapan Ekonomi Hijau. Dengan adanya forum tersebut diharapkan dapat terlaksana tujuan yang bermanfaat khususnya dalam penerapan Ekonomi Hijau di Indonesia.