Indoneis untuk Timor Leste. Serpong, Tangerang Selatan – 22 April 2013. Sebagai tindaklanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding on Environmental Cooperation antara Indonesia dan Timor Leste yang ditandatangani pada bulan Mei 2011, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengembangkan program kerjasama yang melibatkan Jepang dalam kerangka South-South and Triangular Cooperation. Kerjasama tiga negara: Indonesia, Timor Leste dan Jepang ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas di bidang lingkungan hidup bagi aparatur pemerintah Timor Leste. Melalui pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), maka difasilitasi Pelatihan AMDAL dengan kurikulum khusus bagi para aparatur pemerintah Timor Leste di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) KLH.
Pemilihan peningkatan kapasitas di bidang AMDAL terutama karena Timor Leste yang menjadi negara baru pada tahun 2002 sedang melakukan pembangunan di segala bidang, terutama pada sektor infrastruktur dan energi. AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) merupakan alat dan mekanisme perencanaan yang penting dan efektif dalam upaya untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di Timor Leste. Namun dengan adanya beberapa kendala, maka AMDAL belum dapat diterapkan secara optimal dalam pembangunan di Timor Leste. Demikian juga dengan peraturan-peraturan terkait AMDAL, masih perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Timor Leste.
Pada Pembukaan Pelatihan ini, Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya menyatakan “Kementerian Lingkungan Hidup sangat berbahagia atas terlaksananya Pelatihan yang merupakan sejarah baru dalam kerangka kerjasama luar negeri dengan negara berkembang lainnya. Melalui skema alih pengetahuan dan teknologi antara sesama negara berkembang akan lebih baik, mengingat ‘gap’ pembangunan antara negara ini lebih kecil dibandingkan dengan negara maju. Tentu saja, bantuan negara maju mempercepat terjadinya kerjasama selatan-selatan yang sangat diperlukan. Sebagai negara tetangga dengan lokasi geografis yang sangat dekat, Indonesia dan Timor Leste mempunyai tanggungjawab bersama untuk memastikan lingkungan hidup tetap terpelihara dalam mencapai kesejahteraan ke dua negara ini. Kegiatan ini, merupakan juga jalinan kerjasama yang baik dengan Pemerintah Timor Leste dan kami berharap akan terus berlangsung di masa-masa yang akan datang.”
Pelatihan akan diselenggarakan sebanyak dua kali pada tahun 2013 dengan total jumlah peserta sebanyak 40 (empat puluh) orang. Pelatihan berlangsung 3 minggu, dimana tahap pertama dilaksanakan 2 (dua) minggu di PUSDIKLAT KLH Serpong dan dilanjutkan 1 (satu) minggu di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Pelaksanaan pelatihan berisikan pelajaran di kelas, kerja lapangan serta praktek tes kualitas lingkungan dengan menggunakan alat-alat standar yang biasa digunakan oleh praktisi lingkungan di bidang AMDAL. Pada kesempatan ini para peserta akan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat antara lain: penyediaan infrastruktur prasarana jalan dan PLTU Suralaya di Serang, Prov. Banten. Peserta merupakan aparat pemerintah Timor Leste yang bernaung pada National Directorate of Environment (NDE) Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Lingkungan (Ministry of Commerce, Industry and Environment/MCIE).
Setelah selesai melakukan pelatihan ini maka diharapkan para peserta mampu: (i) mengatasi operasional aspek teknis AMDAL (ii) memberikan pemahaman /coaching kepada para pemangku kepentingan mengenai aspek rekayasa AMDAL (iii) melakukan pengaturan yang memadai terhadap keseluruhan proses AMDAL. Pada pelatihan ini hadir pula perwakilan Kedutaan Jepang, Mr. Clemente Soares, perwakilan Badan Lingkungan Hidup Timor Leste, dan Ms. Dinur Krismasari, perwakilan JICA Indonesia, DR. Kanji Usui, perwakilan JICA Timor Leste serta perwakilan Kementerian Luar Negeri RI.
Sumber: www.menlh.go.id