• Tentang UGM
  • Penelitian
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Lingkungan Hidup
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sambutan Kepala PSLH
    • Visi dan Misi
    • Sejarah PSLH UGM
    • Kegiatan
    • Hubungi Kami
  • Pengelola dan Staff
    • Kepala PSLH
    • Kepala Bidang
    • Bidang Pelatihan dan Kerjasama
    • Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat
    • Bidang Publikasi
    • Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian
    • Bidang Keuangan dan Inventaris Aset
    • Bidang Media dan IT
  • Pelatihan
    • Agenda Pelatihan
    • World Bank
    • FAQ
  • Resource
    • Opac
    • Info Layanan
    • Referensi
    • Text Book
    • Hasil Penelitian
    • Pengadaan Buku
    • Jurnal
      • Jurnal Umum
      • Jurnal PSLH
    • Penerbitan
    • Buku Tamu
  • Event
    • Hibah Penelitian Mahasiswa Tahun 2023
    • Prosedur Peminjaman Ruang
    • Desa Wisata Pinge
    • Pameran Virtual
    • Pendaftaran Webinar
    • Download
      • Virtual Background Webinar
      • Virtual Background
      • e-Book Tata Kelola Sawit Indonesia
  • Blog
  • Beranda
  • Kegiatan
  • Model Rehabilitasi Lahan

Model Rehabilitasi Lahan

  • Kegiatan, Seminar
  • 23 October 2012, 10.06
  • Oleh:
  • 0

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo, Ir. Asda Rauf, M.Si dinyatakan lulus dan mendapat derajat gelar doktor Bidang Ilmu Geografi UGM, setelah melaksanakan ujian terbuka di Auditorium Gedung A Fakultas Geografi UGM, Sabtu (20/10). Mempertahankan desertasi “Model Rehabilitasi Lahan Dalam Rangka Manajemen Lahan Pertanian, perempuan kelahiran Gorontalo 6 Juli 1962, ini dalam ujiannya didampingi promotor Prof. Dr. Totok Gunawan, M.S dan ko-promotor Dr. Slamet Suprayogi, M.S.

Dikatakan Asda Rauf, program pertanian yang menjadi unggulan Provinsi Gorontalo banyak menemui kendala, diantaranya kesesuaian lahan bagi pengembangan pertanian untuk tanaman-tanaman seperti jagung, padi, kelapa dan kakao. Untuk itu dibutuhkan inovasi-inovasi pertanian yang mampu mengubah kendala menjadi modal utama dalam usahatani agar dapat berfungsi optimal. “Kondisi ini perlu dipahami bersama dengan cara pendekatan penyelenggaraan pengelolaan lahan dengan pendekatan DAS, dimana harus menampung semua kepentingan di dalam, sehingga perlu suatu informasi yang lengkap dan komprehensip,” katanya.

Dalam pandangan Asda Rauf, pengetahuan dan budaya masyarakat dalam penerapan teknik konservasi tanah masih sangat minim, sehingga memerlukan upaya peningkatan. Kegiatan ini menjadi prioritas dengan cara melakukan penyuluhan intensif dibarengi pembuatan percontohan baik oleh masyarakat maupun instansi teknis. Konsep ini tentu memerlukan suatu kelembagaan baik yang dibentuk pemerintah maupun kelembagaan lokal. “Kelembagaan dalam masyarakat berupa kelompok-kelompok dibentuk berdasarkan kebutuhan, kondisi fisik lahan yang dikelola serta dukungan pendanaan dari pemerintah daerah,” imbuh Asda Rauf.

Oleh karena itu dalam pelaksanaan manajemen lahan pertanian maka model yang cocok dibangun merupakan penyempurnaan dari aturan dan sistem pertanian yang ada. Pertama adalah penyempurnaan maupun penyiapan aturan-aturan mengenai konservai tanah tingkat daerah, sebagai dukungan daerah dalam menunjang pertanian berkelanjutan. Kedua merupakan perbaikan sistem kelembagaan baik yang telah ada maupun yang belum dibentuk untuk menunjang pelaksanaan konservasi tanah, dan ketiga adalah renovasi rancangan model inovasi teknik konservasi tanah yang dibangun berpijak pada kondisi fisik lahan, sistem usahatani serta kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang dikemas dalam materi penyuluhan yang komunikatif.

Sumber: Humas UGM

Tags: pengelolaan lingkungan
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM

Kompleks Gedung PSLH-EFSD UGM, Jl. Kuningan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

   pslh@ugm.ac.id
   +62 (274) 565722, 6492410
   +62 (274) 517863

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY