Razak Achmad Hamzah
Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Perbedaan kemampuan daya serap tumbuhan air Hydrilla verticillata, Enceng gondok (Eichhomia crassipes) dan Kangkung terhadap residu Malathion, menggunakan akuarium (diisi dengan air + Hydrilla Verticillata + Enceng Gondok + Kangkung + Malathion radioisotope 14C). 2. Perbandingan kadar malathion dalam jaringan ikan yang mendapat makanan Hydrilla verticilata dengan yang mendapat makanan kangkung, menggunakan: (akuarium pertama diisi air + Hydrilla Vericillata + ikan mas + Malathion radioisotope 14C; akuarium ke dua diisi air + kangkung + ikan mas + malathion radiisotop 14C). 3. Perbandingan ukuran penyerapan pada jaringan mammalia (tikus) yang diberi makan jaringan ikan mas dengan yang diberi makan tumbuhan air (kangkung) yang terkontaminasi. Jaringan ikan mas dan kangkung dilakukan pengabuan basah, lalu diberikan masing-masing kepada 30 ekor tikus. Kadar Malathion dari semua percobaan satu, dua dan tiga, diketahui dengan menggunakan alat pencacah Sintilator cair (Liquid Scintillation Spectrometer, LSC- 753 (ALOKA)”. Hasil yang didapat dibandingkan dengan menggunakan uji-t Student. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 1. Hydrilla Verticillata lebih efisien dari pada Enceng Gondok dan Kangkung dalam menyerap residu insektisida malathion dalam air. 2. Ikan yang diberi makan Hydrilla verticillata mengkonsentrasikan malathion lebih tinggi dari pada ikan yang diberi makan kangkung. 3. Mammalia (tikus) yang mengkonsumsi daging ikan yang terkontaminasi akan mengkonsentrasikan malathion dalam tubuhnya lebih banyak dari pada tikus yang memakan sayuran (kangkung yang terkontaminasi).
Kata kunci: Malathion isotop 14C, Hydrilla verticillata, Enceng gondok, Kangkung