• Tentang UGM
  • Penelitian
  • Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Lingkungan Hidup
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sambutan Kepala PSLH
    • Visi dan Misi
    • Sejarah PSLH UGM
    • Pengelola dan Staff
      • Kepala PSLH
      • Kepala Bidang
      • Bidang Pelatihan dan Kerjasama
      • Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat
      • Bidang Publikasi
      • Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian
      • Bidang Keuangan dan Inventaris Aset
      • Bidang Media dan IT
    • Kegiatan
    • Hubungi Kami
  • Peneliti & Pengajar
  • Pelatihan
    • Agenda Pelatihan
    • World Bank
    • FAQ
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Opac
    • Info Layanan
    • Referensi
    • Text Book
    • Hasil Penelitian
    • Pengadaan Buku
    • Jurnal
      • Jurnal Umum
      • Jurnal PSLH
    • Penerbitan
    • Buku Tamu
  • Event
    • Hibah Penelitian Mahasiswa Tahun 2023
    • Prosedur Peminjaman Ruang
    • Desa Wisata Pinge
    • Pameran Virtual
    • Pendaftaran Webinar
    • Download
      • Virtual Background Webinar
      • Virtual Background
      • e-Book Tata Kelola Sawit Indonesia
  • Blog
  • Beranda
  • Media dan IT
  • “FENOMENA CUACA EKSTREM DI INDONESIA”

“FENOMENA CUACA EKSTREM DI INDONESIA”

  • Media dan IT
  • 5 May 2023, 11.40
  • Oleh: pslh
  • 0
“FENOMENA CUACA EKSTREM DI INDONESIA”

Kamis (4/05), Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengadakan acara Podcast Lestari atau biasa disebut dengan POLES. Acara tersebut disiarkan di kanal youtube PSLH UGM, pembahasan POLES pada hari itu mengenai “Fenomena Cuaca Ekstrem Di Indonesia” atau bisa dijabarkan mengenai cuaca ektrim yang terjadi di Indonesia. Narasumber yang diajak membahas mengenai tema tersebut adalah Dr. Sc. Andung Bayu Sekaranom, M.Sc. (Pak Andung) beliau adalah Dosen Hidrometeorologi Fakultas Geografi UGM.

Beliau menjelaskan terkait cuaca ekstrim itu bisa macam-macam dan bisa berupa  dan ekstrim itu nilai-nilai yang diluar dari normal misalnya temperatur normal itu 30 kemudian terdapat temperatur 37 itu bisa disebut ekstrim karena diluar dari normal. Penyebab munculnya cuaca ekstrim bisa berasal dari beberapa faktor, tahun 2023 itu menjadi tahun terpanas sejak tahun 1900 an dan bulan maret menjadi bulan terpanas sepanjang sejarah.

Pak Andung menjelaskan bahwa pada bulan mei matahari sudah berada lebih jauh ke utara yang artinya kelembapan sudah mulai berkurang, kelembapan itu juga ada implikasinya dalam musim kemarau yang artinya tidak hujan dan hanya ada sedikit awan. Lembab itu karakteristik yang ada di Indonesia dan biasanya kalau malam itu cuacanya dingin.

Diskusi berlangsung sangat interaktif dan menarik, bahkan cukup banyak pertanyaan yang masuk melalui laman media sosial kami. Pada akhir diskusi, Pak Andung menjelaskan bahwa dari diskusi ini dapat kita ketahui bersama bahwa cuaca panas bukanlah permasalahan yang sangat krusial di Indonesia. Namun, partisipasi masyarakat harus tetap diperhatikan, terlebih lagi untuk saling menjaga lingkungan sekitar.

Acara podcast tersebut diikuti oleh penonton dengan jumlah 142 via youtube, dengan ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan melalui online sehingga peserta antusias untuk menonton podcast tersebut.

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM

Kompleks Gedung PSLH-EFSD UGM, Jl. Kuningan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

   pslh@ugm.ac.id
   +62 (274) 565722, 6492410
   +62 (274) 517863

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY