Ekonomi seringkali ditabrakkan dengan ekologi karena seiring pertumbuhannya ekonomi dianggap memiliki dampak ikutan negatif terhadap lingkungan hidup. Hal tersebut memang tidak bisa terhindarkan apabila manusia masih menggunakan sistem perekonomian linear. Pada sistem ekonomi linear, kita terbiasa mengambil material dari bumi, menggunakannya untuk menciptakan sebuah produk, tetapi kemudian juga membuangnya sebagai sampah kembali ke bumi. Berbeda dengan sistem perekonomian yang menekankan pada nilai keberlanjutan seperti ekonomi sirkular dan ekonomi donat.
Ekonomi sirkular merupakan sistem perekonomian yang tidak membiarkan setiap komponen material menjadi sampah. Dalam sistem ekonomi sirkular, produk dan material diupayakan untuk tetap dalam siklus ekonomi melalui proses perawatan, penggunaan kembali, perbaikan, produksi ulang, daur ulang, dan pengomposan. Ekonomi sirkular memiliki 3 prinsip utama yaitu menghilangkan sampah dan polusi, sirkulasi produk dan materialnya (dengan nilai paling tinggi), dan meregenerasi alam.
Sedikit berbeda dengan ekonomi sirkular. Meskipun sama-sama berbentuk lingkaran, ekonomi donat merupakan model ekonomi yang diciptakan oleh ahli ekonomi dari Oxford, Kate Raworth pada tahun 2012. Ekonomi donat terdiri dari dua lingkaran konsentris yaitu landasan sosial untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang kekurangan kebutuhan pokok, dan batas ekologi untuk memastikan bahwa umat manusia tidak secara kolektif melampaui batas planet bumi. Di antara dua batasan ini terdapat ruang berbentuk donat yang aman secara ekologis dan berkeadilan sosial yakni ruang yang memungkinkan manusia dapat berkehidupan baik. Secara sederhana, ekonomi donat ini hendak mewujudkan ruang yang aman secara ekologis dan berkeadilan sosial sehingga masyarakat dapat berkembang dengan menghormati batas ekologis dan landasan sosial.
Ekonomi Sirkular
Kemunculan ekonomi sirkular pada dasarnya tidak diketahui secara spesifik siapa yang mencetuskan. Namun beberapa orang disebut sebagai kontributor terhadap munculnya konsep Ekonomi Sirkular ini yaitu seorang profesor US bernama John Lyle, mahasiswanya bernama William McDonough, ahli kimia Jerman bernama Michael Braungart, serta arsitek yang sekaligus ahli ekonomi bernama Welter Stahel. Konsep ekonomi sirkular mungkin juga terinspirasi oleh ‘Silent Spring’ karya Rachel Carson, tesis ‘Limits to Growth‘ Club of Rome pada tahun 1970-an, metafora ‘Spaceship Earth‘ yang disajikan oleh Barbara Ward dan Kenneth Boulding, dan karya ahli ekonomi lingkungan Herman Daly. Selanjutnya Pearce dan Turner mengembangkan kerangka konseptual untuk konsep ekonomi sirkular. Prinsip-prinsip dalam ekonomi sirkular meliputi 3R (reduce, reuse, recycle) dan 6R (reuse, recycle, redesign, remanufacture, reduce, refurbished).
Dalam menerapkan ekonomi sirkular terdapat sebuah diagram yang disebut dengan diagram kupu-kupu yang menggambarkan proses dari ekonomi sirkular. Konsep ekonomi sirkular divisualisasikan dengan diagram kupu-kupu yang terdiri dari siklus biologi dan siklus teknis.
Siklus Biologi dan Siklus Teknis dalam Ekonomi Sirkular
Siklus biologi terletak di bagian kiri dari diagram kupu-kupu. Diagram ini menjelaskan tentang material yang biodegradable dan aman kembali ke bumi. Siklus ini mengutamakan perhatian terhadap produk yang dikonsumsi, seperti makanan. Termasuk beberapa jenis material biodegradable lain seperti kapas atau kayu, pada akhirnya dapat berpindah dari siklus teknis ke siklus biologi setelah bahan tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk membuat produk baru. Siklus biologi didefinisikan sebagai proses pengembalian nutrien ke tanah dan membantu meregenerasi alam. Ekonomi sirkular menerapkan praktik pertanian yang memungkinkan lingkungan dapat memperbaiki lingkungan sekaligus meningkatkan keanekaragaman hayati. Jadi proses regenerasi dalam ekonomi sirkular ini tidak hanya mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan, tetapi juga aktif memperbaikinya.
Siklus teknis terletak pada bagian kanan diagram kupu-kupu. Prinsip utama dari siklus teknis yaitu menekankan bahwa cara paling efektif untuk mempertahankan nilai produk adalah dengan memelihara dan menggunakan kembali produk. Jadi langkah awal dalam siklus teknis yaitu menjaga produk tetap utuh untuk mempertahankan nilai produk tetap maksimal. Hal tersebut dapat diterapkan pada model bisnis ‘berbagi’ dan ‘peminjaman’ sehingga seseorang dapat menggunakan produk yang diperlukan tanpa harus membeli dan memilikinya. Sehingga ketika pada suatu ketika produk tersebut tidak digunakan lagi, komponen-komponennya dapat diproduksi ulang. Suku cadang yang tidak dapat diproduksi ulang dapat didaur ulang. Meskipun daur ulang merupakan pilihan terakhir.
Ekonomi Donat
Tidak jauh berbeda dengan konsep yang dimiliki oleh ekonomi sirkular yang lahir terlebih dahulu, ekonomi donat terinspirasi dari konsep planetary boundaries dan sosial SDGs serta meningkatnya kritik terhadap PDB sebagai ukuran sehatnya perekonomian. Sejak diperkenalkan pada tahun 2012, ekonomi donat tersebar dengan cepat di antara ahli ekonomi dan pemangku kebijakan. Beberapa penelitian menerapkan model donat di berbagai situasi , terutama dalam skala global. Pada tahun 2022 penelitian menunjukkan bahwa tidak ada negara di dunia yang ‘hidup di dalam lingkaran sebagaimana konsep ekonomi donat’, sehingga diperlukan transformasi mendalam di hampir semua negara untuk melindungi fondasi sosial dan mencegah terlampauinya batas-batas planetary boundaries.
Ekonomi donat pada dasarnya merupakan arah baru perekonomian abad ini. Konsep inti dari ekonomi donat direpresentasikan dalam diagram berbentuk donat yang terdiri dari:
- Lingkar Dalam (Fondasi Sosial)
Lingkaran ini merepresentasikan standar minimal bagi kesejahteraan manusia. Hal tersebut termasuk makanan, minuman, kesehatan, pendidikan, pendapatan, hingga suara politik. Tujuan dari lingkaran ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut.
- Lingkar Luar (Batas-batas Ekologi)
Lingkaran ini merepresentasikan batas-batas planet (planetary boundaries) yang sudah seharusnya tidak dilampaui oleh manusia untuk mencegah terjadinya degradasi lingkungan dan keruntuhan ekologi. Termasuk batas terhadap perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, konversi lahan, dan polusi udara dan air. Antara kedua lingkaran tersebut terdapat ruang aman dan adil bagi manusia, area berbentuk donat dalam diagram yang setiap orang dapat memenuhi kebutuhannya tanpa melampaui batas-batas ekologi.
Sebagaimana model yang lain, ekonomi donat merupakan alat yang memungkinkan pihak pembuat kebijakan melakukan dua aspek penting. Aspek yang pertama yaitu memetakan dan mensurvei sektor-sektor yang melampaui planetary boundaries. Aspek kedua mengidentifikasi sektor-sektor masyarakat yang tidak memenuhi standar minimum. Penerapan ekonomi donat di suatu negara atau kota sebagai kebijakan, dapat mengidentifikasi sektor-sektor yang melampaui batas planet dan sektor-sektor yang tidak memenuhi kebutuhan dasar manusia. Selain itu ekonomi donat juga dapat membantu pemerintah untuk mengukur besar penurunan atau peningkatan pada masing-masing sektor serta membangun target.
Ekonomi Sirkular vc Ekonomi Donat
Meskipun sama-sama berbentuk lingkaran, ekonomi sirkular dan ekonomi donat memiliki penekanan pada aspek yang berbeda. Ekonomi sirkular lebih menekankan pada aspek penggunaan barang supaya dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dengan nilai produk yang sama serta mengurangi adanya sampah dan meregenerasi alam. Meskipun sebenarnya secara tidak langsung ekonomi sirkular memiliki dampak positif terhadap aspek sosial, tetapi aspek sosial tidak ditekankan secara khusus. Oleh sebab itu ekonomi sirkular juga seringkali menuai kritik karena kurang memperhatikan aspek sosial. Oleh sebab itu dalam penerapannya seringkali ekonomi sirkular dilengkapi dengan ekonomi donat. Ekonomi donat yang menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan sosial yang mendasar tanpa merusak lingkungan pun menjadi pelengkap dalam ekonomi sirkular. Beberapa ahli pun menempatkan ekonomi sirkular sebagai model, sedangkan ekonomi donat sebagai sebuah instrumen.