Penulis: Hari Kusnanto
Perubahan iklim sudah terjadi di dunia, tanpa ada yang meragukannya. Sejarah mencatat bahwa iklim memang terus-menerus berubah. Yang dipersoalkan pada saat ini adalah perubahan iklim yang bersumber dari perbuatan manusia. Khususnya ketika pemakaian bahan bakar batubara dan minyak dalam skala besar telah mengakibatkan emisi karbon sebagai penyebab utama efek rumah kaca. Hal ini menyebabkan pemanasan permukaan bumi, walaupun tidak merata di seluruh dunia.
Ledakan penduduk dan modernisasi semakin meningkatkan emisi karbon dan sekaligus mendorong penggundulan hutan dan penebangan pohon yang berperan sebagai penyerap karbon yang diemisikan ke atmosfer. Kejadian-kejadian ekstrim seperti banjir, tanah longsor, gelombang panas, siklon, perubahan pola curah hujan dan lain-lain telah sering kita alami dan menjadi beban yang lebih berat bagi orang miskin.
Mitigasi terhadap perubahan iklim tidak cukup, karena dampak iklim yang sudah berlangsung pada saat ini telah membebani dan menelan korban di antara masyarakat, khususnya yang miskin dan terpinggirkan. Indonesia merupakan negara kepulauan (lebih dari 17.000 pulau) dengan kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa dan Bali, dan panjang pantai sekitar 80.000 kilometer merupakan wilayah yang rawan terkena dampak serius perubahan iklim. Pola cuaca yang berubah dan sulit diantisipasi oleh para petani telah mengakibatkan kegagalan menanam padi atau sumber pangan utama yang lain pada saat yang tepat, para petani tidak bisa panen, sehingga pada akhirnya mereka kekurangan pangan. Para nelayan terkendala oleh cuaca buruk sehingga tidak bisa menangkap ikan, di samping itu, stok ikan menurun sebagai akibat pemanasan global dan kerusakan terumbu karang.
Upaya adaptasi atas perubahan iklim merupakan persoalan kelangsungan hidup, sehingga diperlukan langkah-langkah nyata, dengan mempertimbangkan kerentanan masyarakat dan melibatkan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim sekarang dan masa mendatang. Masyarakat miskin di negara berkembang membutuhkan perhatian khusus, karena mereka akan menanggung beban yang berat terkait dampak perubahan iklim.