Rabu (4/05), Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengadakan acara Podcast Lestari atau biasa disebut dengan POLES. Acara tersebut disiarkan di kanal youtube PSLH UGM, pembahasan POLES pada hari itu mengenai “Makanan Menjadi Sampah, Tanggung Jawab Siapah?” atau bisa dikatakan menjelaskan paltform untuk mengurangi adanya sampah makanan dengan cara memberikan secara gratis melalui aplikasi online. Narasumber yang diundang untuk membahas mengenai tema tersebut adalah Salsabila Khoirunnisa beliau adalah Chief of Social Impact Gifood.
Yogyakarta, Senin (29/5), Pusat Studi Lingkungan Hidup mengadakan siniar rutin Bernama Podcast Lestari (Poles) yang membahas terkait isu-isu faktual terkait lingkungan di lingkup regional, nasional, maupun internasional. Pada episode kali, isu yang dibahas yaitu mengenai “Awas Dipidana ! Kejahatan Lingkungan dalam UU Cipta Kerja dan KUHP Baru”.
Narasumber pada edisi kali ini adalah Muhammad Fatahillah Akbar, SH., LL.M. (Mas Akbar) Beliau merupakan salah satu ahli Pidana di FH UGM yang cukup aktif memberikan opini dan komentar terkait isu pidana pada media massa. Poles berlangsung selama 42 menit dengan jumlah penonton kurang lebih 250 orang. Siniar dibuka oleh Aditya Sewanggara A.W (Adit) sebagai moderator yang memberikan penjelasan fenomena-fenomena kasus pidana lingkungan hidup yang terjadi di tengah masyarakat. Pada pemaparan awal, Mas Akbar menjelaskan terkait perbedaan sanksi pidana, sanksi administratif dan sanksi perdata yang telah diatur pada UU 32 Tahun 2009. Ringkasnya, beliau menjelaskan bahwa sanksi pidana merupakan ultimum remedium, yaitu sarana terakhir bagi orang yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terkait lingkungan hidup. Hal ini dikarenakan jika dibandingkan dengan sanksi perdata atau sanksi administrasi, sanksi pidana tersebut bersifat lebih keras, kaku dan memberikan implikasi yang berbeda bagi setiap individu. Sehingga bagi masyarakat terutama Aparatur Penegak Hukum (APH) harus memahami prinsip ini dalam menegakkan hukum pidana, tidak serta merta apabila terdapat pelanggaran harus dipidana.
Dokumentasi pelaksanaan Pelatihan Auditor Lingkungan angkatan 28 dan Pelaporan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (PPPL) angkatan 24 – 22 Mei 2023
Senin (15/05), Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengadakan acara Podcast Lestari atau biasa disebut dengan POLES. Acara tersebut disiarkan di kanal youtube PSLH UGM, pembahasan POLES pada hari itu mengenai “Laut Sebagai Masa Depan Bangsa” atau bisa dijabarkan mengenai penerapan UNCLOSS dalam pelestarian lingkungan hidup diIndonesia. Narasumber yang diajak membahas mengenai tema tersebut adalah I Made Andi Arsana, ST, ME, Ph.D beliau adalah Dosen Fakultas Teknik UGM dan didampingi oleh Moderator Aditya Sewanggara S.Si.
Dokumentasi pelaksanaan kegiatan pelatihan Dasar-dasar Amdal dan Esia angkatan 166. Kerjasama antara PSLH UGM dengan BAPEKOM PUPR V Yogyakarta
Kamis (4/05), Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengadakan acara Podcast Lestari atau biasa disebut dengan POLES. Acara tersebut disiarkan di kanal youtube PSLH UGM, pembahasan POLES pada hari itu mengenai “Fenomena Cuaca Ekstrem Di Indonesia” atau bisa dijabarkan mengenai cuaca ektrim yang terjadi di Indonesia. Narasumber yang diajak membahas mengenai tema tersebut adalah Dr. Sc. Andung Bayu Sekaranom, M.Sc. (Pak Andung) beliau adalah Dosen Hidrometeorologi Fakultas Geografi UGM.
Bulan ramadhan ini PSLH UGM melaksanakan kegiatan Podcast Lestari lanjut buka bersama dengan seluruh staff pada hari Selasa, 4 April 2023 tema dari podcast ini yaitu “Fenomena Alam dalam Kacamata Islam” yang dibersamai oleh Ust Muzayyn Luthfie, LC dan moderator oleh Marta Raharja. Bapak Ust Muzayyn Luthfie, LC memaparkan materi yang terkait dengan tema beliau menceritakan bahwa pada bulan april akan terjadi gerhana matahari merupakan fenomena alam yang istilahnya menjadi tanda-tanda akhir zaman banyak sekali siklus terjadinya gerhana ini semakin intens menjadi tanda akhir zaman. Puasa ramahdan ini kita mengacu di bulan hijriyah tetapi kita puasa dibulan ramadhan, ramadhan sendiri ini artinya ihtahroqot artinya terbakar, maksudnya dosa kita yang terbakar karenanya fenomena hujan di Indonesia sekarang memang agak unik yang mencuri perhatian kita.