Budi Prayitno
Department of Architecture and Planning, Faculty of Engineering,
Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika 2 UGM Yogyakarta 55281
Email: budiprayitno_ugm@yahoo.com
Permukiman tepian sungai di Banjarmasin secara alami merupakan permukiman berbasis pada alam dan budaya huni sungai, saat ini mengalami degradasi kualitas kehidupan dan alamnya. Hal ini diakibatkan oleh bencana kebakaran, banjir dan tinggi resiko terjadinya urban heat island. Secara konfigurasi keruangan tidak terjadi hubungan dan keterpaduan antara ruang arsitektur dan infrastruktur kawasan yang berbasis daratan dan perairan. Fenomena yang terjadi adalah kepadatan, hubungan kawasan darat dan sungai yang lemah serta degradasi kualitas lingkungan. Selain itu kenyamanan termal kawasan pun sangat rendah, yaitu: aliran angin yang tidak lancar, kelembaban cukup tinggi dan suhu yang tidak nyaman. Penelitian ini mencoba melakukan eksperimen melalui pendekatan simulasi permibilitas ruang dan kenyamanan termal dengan menggunakan metode analisis ruang dengan program Space Syntax dan metode analisis kenyamanan termal dengan program Envimet. Penelitian ini membandingkan kondisi eksisiting dan usulan model arsitektur permukiman kampung beringkat yang berbasis arsitektur permukiman vernakular tepi sungai Banjarmasin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui pendekatan permibilitas keruangan yang mensimbiosiskan konfigurasi antara ruang darat dan air serta arsitektur kawasan dapat ditingkatkan kinerja kejelasan keruangannya tetapi secara kenyamanan termal tidak menunjukkan peningkatan kinerja secara signifikan karena morfologi kawasan yang relatif datar dan dengan proporsi ketinggian rata-rata bangunan yang rendah sehingga tidak terbentuk jalur pergerakan angin sebagai sarana ventilasi dan kenyamanan termal kawasan.
Kata kunci: permibilitas ruang, kejelasan ruang, dinamika fluida, permukiman vernakular bertingkat, permukiman tepi sungai