Latif Sahubawa
Jurusan Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian UGM
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kadar parameter pencemaran serta beban pencemaran limbah cair pabrik pengalengan ikan sardin. Manfaatnya adalah sebagai saran pertimbangan kepada industri untuk mengelola limbah cair secara profesional, menjamin kelestarian dan peruntukkan badan air penerima limbah cair, serta bahan informasi ilmiah kepada pengambil kebijakan (terutama pejabat daerah) dalam pengelolaan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan. Metode analisis yang digunakan adalah neraca masa, dengan parameter pengamatan yaitu: debit limbah cair maksimum (DM) dan debit limbah cair sebenarnya (DA), serta beban pencemaran maksimum (BPM) dan beban pencemaran sebenarnya (BPA) dari parameter pH, TSS, BOD, COD, dan minyak/lemak sesuai Kepmen LH. No. 06 Tahun 2007. Berdasarkan hasil pengukuran, tercatat debit air limbah aktual (Dp) = 10,0 liter/detik, debit air limbah sebenarnya (DA) = 2.880 m 3, serta debit air limbah maksimum (DM) = 720 m 3, (jadi DA > DM). Dari hasil analisis laboratorium, kadar parameter indikator pencemaran limbah cair pabrik ikan kaleng, masing-masing: pH = 6,5; TSS = 250 mg/l; BOD 5 = 95,0 mg/l; COD = 105 mg/l; dan minyak/lemak = 0,5 mg/l. Berdasarkan hasil perhitungan, ternyata beban pencemaran sebenarnya dari masing-masing parameter (BPA-TSS, BOD 5 , dan COD) lebih besar dari beban pencemaran maksimum (BPM), kecuali lemak di mana BPA < BPM. Dengan demikian beban pencemaran limbah cair industri pengalengan untuk parameter TSS, BOD, dan COD telah melewati ambang batas baku mutu air limbah industri perikanan (Kepmen LH No. 06 tahun 2007), dan dapat menimbulkan pencemaran (merubah peruntukan) badan air penerima limbah.
Kata kunci: analisis, beban pencemaran, limbah cair, pabrik, ikan kaleng